Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bentuk kepedulian terhadap investasi berbasis lingkungan, sosial dan pemerintahan (ESG), PT Samuel Aset Manajemen (SAM) meluncurkan produk baru berupa reksadana Exchange Traded Fund (ETF) di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (14/5).
Produk tersebut mengacu pada indeks SRI KEHATI yang diklaim memiliki kinerja lebih baik ketimbang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Produk reksadana ETF perdana dari SAM diberi nama Reksadana Indeks SAM ETF SRI KEHATI (“SAM ETF SRI-KEHATI”).
Adapun alasan untuk menjadikan SRI KEHATI sebagai indeks acuan lantaran kinerja indeks diklaim memiliki kinerja yang baik jika dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan LQ45.
Baca Juga: Peluncuran ReksaDana Indeks SAM ETF SRI-KEHATI
Selain itu, indeks SRI KEHATI memiliki performance rata-rata 8,5% per tahun sejak diluncurkan 2009 hingga sekarang, sedangkan IHSG rata-rata 5,4% per tahun di periode yang sama. SAM ETF SRI-KEHATI saat ini sudah dapat diperjualbelikan di BEI dengan kode perdagangan XSSK.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, SAM ETF SRI KEHATI menjadi ETF kelima yang tercatat di 2020, sekali jadi ETF ke-43 di BEI.
"Ini merupakan produk ETF pertama dari SAM dan jadi ETF keempat yang menggunakan indeks SRI KEHATI di BEI," kata Nyoman dalam pencatatan perdana, Kamis (14/5).
Dalam penerbitan produk tersebut, SAM menggandeng PT Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan dan PT Bank Central Asia (BCA) sebagai Bank Kustodian.
SAM ETF SRI-KEHATI menawarkan 10 juta unit penyertaan dengan nilai aktiva bersih (NAB) awal Rp 500 atau setara Rp 50.000.000 per unit kreasi.
Direktur Utama SAM Agus Basuki mengatakan, tujuan SAM ETF SRI-KEHATI yakni memberikan hasil investasi yang setara dengan kinerja indeks SRI KEHATI yang diterbitkan oleh BEI melalui investasi sesuai dengan kebijakan investasi.
Agus menekankan reksadana ETF dengan tema ESG sangat memperhatikan unsur Environment Friendly, Social Responsibility dan Good Corporate Governance.
"Dengan indeks yang sudah terkoreksi dalam, SAM ETF SRI-KEHATI diharapkan jadi pilihan yang tepat bagi investor untuk mulai investasi pada produk baru," jelas Agus.
Baca Juga: Indeks acuan merosot 30%, ETF bisa menjadi pilihan investor
Selain itu, produk diharapkan bisa menjadi alternatif pilihan bagi investor di dalam diversifikasi investasi mereka, terutama investor yang memperhatikan unsur lingkungan, dampak sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.
Kebijakan investasi dari SAM ETF SRI-KEHATI di antaranya memiliki minimum 80% dan maksimum 100% dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di BEI dan terdaftar dalam Indeks SRIKEHATI. Selanjuntya, minimum 0% dan maksimum 20% dari NAB pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun dan/atau deposito; sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Investasi pada saham-saham yang terdaftar dalam Indeks SRI-KEHATI tersebut akan berjumlah sekurang-kurangnya 80% dari keseluruhan saham yang terdaftar dalam Indeks SRI-KEHATI.
Sedangkan porsi tiap-tiap saham akan ditentukan secara prorata mengikuti bobot (weighting) masing-masing saham terhadap Indeks SRI-KEHATI, di mana pembobotan atas masing-masing saham adalah paling kurang 80%dan paling banyak 120% dari bobot masing-masing saham yang bersangkutan dalam Indeks SRI-KEHATI.
Baca Juga: Reksadana saham yang meluncur saat pandemi corona menarik untuk dilirik
"Saat ini kami mengelola 41 produk reksadana dan beberapa Kontrak Pengelolaan Aset Investasi (KPAI) dengan total dana kelolaan Rp 17 triliun per April 2020. Adapun investasi utama 60% pada efek saham," ungkapnya.
ETF adalah reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa. Dengan berinvestasi pada ETF, secara tidak langsung investor bisa membeli dan menjual 25 saham sekaligus sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.
Komposisi portofolio investasi juga sangat transparan sehingga memudahkan investor untuk memantau underlying aset portofolio beserta bobot yang diinvestasikan, kemudian dapat ditransaksikan secara real time sepanjang hari dan jam bursa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News