Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengalami pelemahan ke harga terendahnya sejak setahun lalu. Pada perdagangan Kamis (5/6), harga saham SIDO berada di level Rp 515.
Sebelumnya, SIDO membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2024 pada 26 Mei lalu. Namun, harga saham justru terus menurun setelah melewati tanggal ex-date.
Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat menilai bahwa dinamika tersebut masih tergolong wajar dalam konteks pasar.
“Menurut kami, penurunan harga saham pasca pembagian dividen mencerminkan dinamika pasar yang normal, meski fundamental bisnis kami tetap kuat,” terang David kepada Kontan, (7/6).
Sebagai langkah antisipatif, manajemen saat ini juga sedang menjalankan program pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai maksimum hingga Rp 300 miliar.
Baca Juga: Segini Harga Wajar Saham BSI (BRIS) Menurut Analis
Program ini dimulai sejak 21 Maret dan akan berlangsung hingga 20 Juni 2025. David menyebut bahwa buyback menjadi bagian dari upaya strategis untuk menjaga stabilitas harga saham di tengah tekanan pasar.
Dalam menjaga kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan, David menekankan bahwa SIDO terus mengembangkan strategi ekspansi, baik dari sisi produk maupun pasar.
“Untuk domestik, kami terus berinovasi dengan produk-produk yang relevan dengan tren konsumen. Di sisi internasional, kami menargetkan beberapa negara sebagai fokus, seperti kawasan Indochina, Semenanjung Arab, dan Afrika,” jelasnya.
Selain memperluas jangkauan pasar, SIDO juga menyiapkan pipeline produk baru yang menyasar segmen generasi muda. Produk-produk ini akan dikembangkan agar sesuai dengan selera dan minat konsumen muda, serta disesuaikan dengan kebutuhan pasar global.
David juga optimis terhadap prospek penjualan ke depan, terutama untuk produk unggulan seperti jamu dan suplemen herbal. Menurutnya, tren global terhadap produk alami membuka peluang besar, termasuk di kategori kecantikan dan kesehatan, baik di pasar domestik maupun ekspor.
“Di luar itu, kami juga secara terus menerus menerapkan program efisiensi biaya melalui optimalisasi rantai pasok, serta pengendalian biaya bahan baku dan produksi yang berkesinambungan,” pungkas David.
Baca Juga: Pelambatan Ekonomi Bayangi Emiten Komponen Otomotif, Begini Rekomendasi Analis
Selanjutnya: Segini Harga Wajar Saham BSI (BRIS) Menurut Analis
Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 Juni 2025, Es Krim Oreo Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News