kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.421   -121,00   -0,73%
  • IDX 7.465   -73,12   -0,97%
  • KOMPAS100 1.049   -9,76   -0,92%
  • LQ45 788   -9,08   -1,14%
  • ISSI 253   -2,74   -1,07%
  • IDX30 412   -0,51   -0,12%
  • IDXHIDIV20 470   2,87   0,61%
  • IDX80 118   -1,14   -0,95%
  • IDXV30 123   0,72   0,59%
  • IDXQ30 131   0,68   0,52%

Kinerja Emiten Distributor Alkes Moncer di Semester I, Simak Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 05 Agustus 2025 / 05:15 WIB
Kinerja Emiten Distributor Alkes Moncer di Semester I, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Produk Hemodialisis Sansin W-T2008-B yang didistribusikan Itama Ranoraya (IRRA). Emiten penyedia dan distributor alat kesehatan (alkes) membukukan kinerja yang solid selama semester I 2025.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia dan distributor alat kesehatan (alkes) membukukan kinerja yang solid selama semester I 2025. Di antara emiten tersebut, analis melihat ada beberapa saham yang layak untuk dikoleksi secara jangka menengah hingga panjang.

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) yang mencetak laba bersih Rp 26,58 miliar di semester I 2025. Laba IRRA meroket 201% secara tahunan (YoY) dibanding laba Rp 8,84 miliar di semester I 2024. Penjualan IRRA juga terbang 76,53% YoY mencapai Rp 590,34 miliar dari Rp 334,40 miliar.

Tak mau kalah, PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) turut mencetak kenaikan laba yang signifikan mencapai Rp 7,05 miliar, meroket 300% YoY dari laba Rp 1,76 miliar yang dicetak setahun sebelumnya. Pendapatan LABS pun ikut naik 34,34% YoY dari posisi Rp 64,53 miliar di semester I-2024, menjadi Rp 86,69 miliar di semester I-2025.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham PWON, CTRA, SMRA, BSDE dari Analis Berikut

Pendapatan ini berasal dari segmen medis sekali pakai dan habis pakai sebesar Rp 86,93, naik dari posisi Rp 65,60 miliar di semester I 2024. Pendapatan dari segmen diagnostik dan peralatan juga ikut meningkat ke Rp 2,98 miliar dari semula Rp 768,34 juta.

Untuk menjaga laju kinerja tahun ini, Sekretaris Perusahaan LABS, Ferina Tyas mengatakan, LABS telah menyiapkan sejumlah langkah strategis seperti menjalin hubungan baik dan jangka panjang dengan prinsipal dan pelanggan, memperluas jaringan distribusi, dan mengembangkan produk alat kesehatan sendiri dengan teknologi mutakhir yang berfokus pada kategori molekuler.

“Kami juga akan menguatkan ketahanan farmasi dan alat kesehatan serta mendorong produksi dalam negeri untuk vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan,” jelas Ferina kepada Kontan, Jumat (25/7).

Selanjutnya, ada PT Medela Potentia Tbk (MDLA) yang membukukan kenaikan laba sebesar 15,75% YoY mencapai Rp 200,33 miliar dari Rp 173,06 miliar. Penjualan MDLA juga tercatat meningkat 3,73% YoY yaitu dari Rp 7,15 triliun menjadi Rp 7,41 triliun.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Indeks KOMPAS100 Usai Rebalancing

PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) bahkan berhasil membalik rugi sebesar Rp 1,46 miliar pada semester I 2024 menjadi laba senilai Rp 5,25 miliar di semester I 2025. Pendapatan emiten pendatang baru bursa ini juga meningkat 26,69% secara tahunan (YoY) sebesar Rp 78,31 miliar dari sebelumnya Rp 61,81 miliar.

Pendapatan paling tinggi disumbang oleh segmen diagnostik klinis yakni senilai Rp 76,92 dari Rp 59,76 miliar. Lalu, pendapatan dari segmen life science naik dari Rp 6,98 miliar ke Rp 9,93 miliar.

Direktur Utama CHEK FX Yoshua Raintjung mengatakan, pihaknya akan terus memperkuat diferensiasi produk melalui pengembangan alat kesehatan yang sesuai dengan kondisi lokal. 

 

“Fokus kami adalah pada efisiensi, peningkatan kapasitas pasca-IPO, dan penguatan pasar agar dapat bersaing tidak hanya dari sisi mutu, tapi juga harga. Kami juga aktif membangun rantai pasok lokal dan mendukung inisiatif regulasi yang melindungi kepentingan industri nasional secara adil,” urai Yoshua. 

Baca Juga: Laba Menurun pada Semester I-2025, Simak Rekomendasi Saham Bank BNI (BBNI)

Strategi ini juga dilakukan CHEK sekaligus untuk menghadapi ancaman serbuan produk alkes AS imbas kesepakatan tarif dengan Indonesia yang akan membebaskan pelabelan dan sertifikasi produk alkes AS ketika memasuki pasar Tanah Air.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan melihat, kinerja emiten distributor dan penyedia alkes di semester I 2025 cukup solid, kendati masih menghadapi tekanan biaya dan kompetisi yang ketat. 

Kontribusi program pemerintah seperti peningkatan pemeriksaan rutin melalui JKN dan MicroCheckUp menurutnya memberikan dorongan positif, terutama bagi emiten seperti IRRA dan LABS yang memiliki eksposur tinggi terhadap sektor publik.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×