kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Kinerja Medco Energi Internasional (MEDC) Menurun, Simak Rekomendasi Analis


Jumat, 01 Agustus 2025 / 18:44 WIB
Kinerja Medco Energi Internasional (MEDC) Menurun, Simak Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Fasilitas migas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Medco Energi Internasional (MEDC) mencatatkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan sepanjang semester I-2025, begini rekomendasi sahamnya.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan sepanjang semester I-2025. Namun, peluang perbaikan kinerja MEDC masih cukup terbuka seiring tingginya kebutuhan energi migas di dalam negeri dan efek akuisisi tambahan 24% hak partisipasi perusahaan di Blok Production Sharing Contract (PSC) Corridor.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (31/7), pendapatan MEDC tercatat sebesar US$ 1,14 miliar pada semester I-2025 atau turun 2,56% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

MEDC juga melaporkan bahwa EBITDA perusahaan mengalami penurunan 4% yoy menjadi US$ 623 juta, lantaran rata-rata harga realisasi minyak turun 14% menjadi US$ 70 per barel. Adapun harga realisasi gas tetap stabil di angka US$ 7 per MMBTU.

Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk MEDC ikut terkoreksi 81,52% yoy menjadi US$ 37,37 juta pada akhir semester I-2025. Hal ini disebabkan penurunan harga realisasi minyak, kontribusi negatif dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), dan biaya dry hole sebesar US$ 8,9 juta.

Baca Juga: Kinerja SIDO Lesu pada Semester I-2025, Simak Rekomendasi Sahamnya

AMMN sendiri mengalami rugi bersih sebesar US$ 31 juta pada semester I-2025 karena keterlambatan proses commisioning smelter baru dan fasilitas pemurnian logam mulia.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, kinerja MEDC pada semester II-2025 tentu tetap bergantung pada pergerakan harga minyak mentah dan gas alam dunia yang rawan volatil sejalan dengan dinamika geopolitik global.

MEDC tentu tetap punya peluang untuk memperbaiki kinerja keuangannya pada sisa tahun ini. Salah satu sentimen positif yang cukup berpengaruh bagi MEDC adalah ambisi pemerintah yang ingin mencapai swasembada energi, termasuk di bidang migas.

“Produksi migas otomatis harus ditingkatkan dan ini akan berdampak positif bagi MEDC,” kata dia, Jumat (1/8).

Analis Indo Premier Sekuritas Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan menilai, langkah MEDC yang mengakuisisi 24% hak partisipasi di Blok PSC Corridor akan menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Adanya tambahan akuisisi tersebut akan membuat total kepemilikan MEDC di Blok PSC Corridor meningkat menjadi 70%. Akuisisi senilai US$ 425 juta ini ditargetkan rampung pada kuartal III-2025.

Dalam riset Indo Premier Sekuritas, per kuartal I-2025, Blok Corridor mampu memproduksi sekitar 115 mboepd atau setara dengan 617 juta standar kaki kubik per hari (mmmscfd) gas alam dan 4,1 mbopd minyak mentah.

“Kami menyimpulkan bahwa akuisisi ini memberikan tambahan nilai bagi MEDC,” tulis Ryan dan Reggie dalam riset, 26 Juni 2025.

Optimisme terhadap prospek MEDC usai akuisisi Blok PSC Corridor juga diungkapkan oleh manajemen emiten tersebut.

“Kami memasuki paruh kedua 2025 dengan akuisisi akretif atas tambahan 24% hak partisipasi di Wilayah Kerja (PSC) Corridor dan kontribusi tambahan dari beberapa proyek migas dan ketenagalistrikan yang baru berproduksi,” ujar CEO Medco Energi Internasional Roberto Lorato dalam keterbukaan informasi, Kamis (31/7).

Setelah akuisisi Corridor, MEDC memiliki panduan produksi minyak dan gas sekitar 155—160 mboepd pada 2025. Selain itu, MEDC menargetkan dapat menjual tenaga listrik sebesar 4.300 GWh pada 2025. Biaya produksi minyak dan gas MEDC pada tahun ini ditargetkan di bawah US$ 10 per boe. 

MEDC juga menargetkan belanja modal minyak dan gas di level US$ 400 juta serta ketenagalistrikan US$ 30 juta.

Indo Premier Sekuritas mempertahankan rekomendasi hold saham MEDC dengan target harga Rp 1.200 per saham. MEDC diprediksi mendapat tambahan EBITDA sekitar US$ 150 juta—US$ 200 juta pada 2026 mendatang dengan asumsi harga minyak jangka menengah sebesar US$ 65 per barel.

Di lain pihak Nafan menyarankan tambah (add) saham MEDC dengan target harga di level Rp 1.630 per saham.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham CPIN, MTEL, UNTR, MAPA, MAPI, PANI untuk Hari Ini (1/8)

Selanjutnya: IHSG Naik ke 7.537 di Awal Agustus, Melemah Tipis Dalam Sepekan

Menarik Dibaca: Para Orangtua Ayo Awasi Anak dalam Bermain TikTok Melalui Fitur Pengawasan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×