Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten Grup Triputra milik TP Rachmat tercatat mengalami peningkatan sepanjang Januari-Juni 2025.
Tengok saja, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tercatat sebesar Rp 5,50 triliun per semester I 2025, naik 35,11% yoy dari Rp 4,07 triliun di semester I 2024.
Laba bersih menjadi Rp 1,69 triliun per 30 Juni 2025, naik 75,31% dari Rp 966,34 miliar per 30 Juni 2024.
Penjualan dan laba bersih PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) juga kompak menguat tajam di periode Januari-Juni 2025. Pendapatan DSNG mencapai Rp 6,08 triliun di semester I-2025, naik 29,28% yoy dari Rp 4,7 triliun di semester I-2024.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih Triputra Agro (TAPG) Naik Pada Semester I-2025
Laba bersih DSNG melonjak 80% YoY menjadi Rp 915 miliar pada paruh pertama 2025. Lonjakan laba ditopang oleh peningkatan volume dan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (CPO).
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo mengatakan, pertumbuhan volume penjualan CPO sejalan dengan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 3,9% YoY menjadi 1,1 juta ton di semester I-2025.
Setali tiga uang, ASP CPO meningkat 19,3% YoY menjadi Rp 14.575 per kg pada periode Januari-Juni 2025. Alhasil, pendapatan segmen ini mencapai Rp 5,3 triliun, naik 34% secara YoY.
“Kami memperkirakan harga CPO akan tetap bertahan karena permintaan masih cukup kuat, baik dari dalam negeri seiring implementasi B40 maupun dari pasar ekspor utama seperti India dan China,” ujar Andrianto dalam keterangannya, Selasa (29/7).
Baca Juga: Triputra Agro Persada (TAPG) Terima Dividen Rp 364 Miliar dari Cucu Usaha
Lalu, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,84 triliun, naik hingga 20% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Emiten sektor tranportasi dan logistik itu juga menumbuhkan laba bersihnya hingga 90% secara YoY menjadi Rp 290,81 miliar.
Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto menyebut, efisiensi biaya operasional pada seluruh lini bisnis perseroan menjadi salah satu kunci cetakan kinerja positif dalam periode ini.
Namun selain itu, pada dasarnya capaian ini dapat diraih berkat kinerja positif pada masing-masing segmen bisnis perseroan.
Misalnya, aksi turnaround yang dilakukan perseroan pada segmen logistiknya sejak 2023. Memang dari semua pilar bisnisnya, ia bilang segmen logistik menjadi yang kontribusinya paling besar, yakni sebesar 42% dari total pendapatan.
“Di Indonesia, ASSA merupakan salah satu perusahaan yang memiliki ekosistem logistik terintegrasi dan terlengkap. Tidak heran kalau bisnis logistik menjadi penyumbang terbesar terhadap pendapatan,” sebut Prodjo dalam keterangannya, Selasa (29/7).
Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Kantongi Dividen Rp 16,05 Miliar dari Anak Usaha
Dari sektor otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) juga mencatatkan penjualan neto Rp 2,77 triliun per semester I 2025, naik dari Rp 2,55 triliun di periode sama tahun lalu.
Laba bersih DRMA naik ke RP 240,17 miliar per Juni 2025, dari sebelumnya Rp 237,06 miliar per Juni 2024.
PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) dari sektor karet juga menunjukkan perbaikan signifikan. Penjualan bersih mencapai Rp 7,01 triliun per semester I 2025, naik 28% YoY.
KMTR juga berhasil membalikkan kinerja dari rugi Rp 81,96 miliar di semester I 2024 menjadi laba bersih sebesar Rp 200,45 miliar di semester I-2025.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan mengatakan, kinerja emiten Grup Triputra pada semester I 2025 memang menunjukkan perbaikan yang cukup solid, terutama dari lini bisnis sawit.
Peningkatan kinerja TAPG ditopang oleh peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 14% menjadi 1,55 juta ton dan produksi CPO naik 12% ke 486.000 ton. Kondisi itu ditambah dengan harga CPO yang berada di level tinggi akibat pasokan global yang terbatas
Baca Juga: Kinerja Triputra Agro Persada (TAPG) Moncer, Laba Melonjak 117,16% di Kuartal I-2025
“Untuk emiten sawit lainnya, DSNG, pertumbuhan kinerjanya didorong oleh kinerja segmen industri minyak sawit mentah yang cukup kuat,” katanya kepada Kontan, Kamis (31/7).
Senada, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia, Fath Aliansyah mengatakan, kinerja Grup Triputra memang dipimpin oleh emiten sektor CPO.
Katanya, TAPG dan DSNG punya tanaman sawit yang ada di usia produktif. Selain itu, harga CPO global juga tengah meningkat, sehingga semakin mengerek kinerja kedua emiten itu.