kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Emiten Rokok Masih Tertekan Tarif Cukai, Cermati Rekomendasi Analis


Selasa, 04 Juni 2024 / 14:53 WIB
Kinerja Emiten Rokok Masih Tertekan Tarif Cukai, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Penjualan rokok di minimarket Jakarta, Senin (15/4/2024). Kinerja Emiten Rokok Masih Tertekan Tarif Cukai, Cermati Rekomendasi Analis


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan ekspor produk tembakau Indonesia masih sangat minim dan pasar domestik mulai jenuh. Kebijakan pengenaan cukai rokok juga turut menggerus pasar tembakau di dalam negeri.

Fixed Income dan Macro Strategist Mega Capital Sekuritas, Lionel Priyadi, mengatakan, ekspor rokok Indonesia dominan ke negara-negara ASEAN seperti Kamboja, Filipina dan Singapura. Melihat jangkauan tersebut, Lionel sepakat jika eskpor rokok Indonesia masih minim.

"Besaran ekspor kira-kira hanya 20%-25% dari total produksi," jelas Lionel pada Kontan, Selasa (4/8).

Baca Juga: Kepulan Asap Industri Rokok Makin Memudar

Linonel juga melihat dari sisi cost yang menjadi pemberat utama produk rokok adalah tarif cukai yang terus meningkat. Menurutnya hal ini yang membuat investor ragu dengan masa depan industry rokok.

Seperti yang diketahui, pemerintah mengerek tarif cukai hasil tembakau (CHT) rata-rata 10% pada 2024. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 191 Tahun 2022 tentang perubahan kedua PMK No. 192/2021. 

Beleid ini mengatur tarif cukai dari berbagai rokok tembakau seperti sigaret, cerutu, rokok daun atau klobot, serta tembakau iris.

Baca Juga: HM Sampoerna (HMSP) Bakal Bagi Dividen Rp 69,3 per Saham

Selain itu, Lionel melihat adanya beberapa entimen yang mempengaruhi kinerja emiten okok. Di antaranya, melemahnya konsumsi dari dalam negeri, suku bunga globa higher for longer dan kampanye anti rokok global serta domestik.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×