kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   9.000   0,39%
  • USD/IDR 16.724   6,00   0,04%
  • IDX 8.357   19,81   0,24%
  • KOMPAS100 1.164   3,72   0,32%
  • LQ45 851   3,56   0,42%
  • ISSI 289   0,83   0,29%
  • IDX30 444   1,19   0,27%
  • IDXHIDIV20 512   1,08   0,21%
  • IDX80 131   0,53   0,41%
  • IDXV30 138   1,03   0,75%
  • IDXQ30 141   0,48   0,34%

Bitcoin Sentuh US$100.000, Analis Bloomberg Sebut Speed Bump Menuju US$56.000


Jumat, 07 November 2025 / 09:42 WIB
Bitcoin Sentuh US$100.000, Analis Bloomberg Sebut Speed Bump Menuju US$56.000
ILUSTRASI. Bitcoin as a cryptocurrency is in demand, but can also fluctuate greatly.  IMAGO/Robert Schmiegelt


Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto

​KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) berpotensi anjlok hampir 50% jika tren penurunan dalam sebulan terakhir berlanjut, menurut analis Bloomberg, Mike McGlone.

Dalam unggahan di X pada Kamis (7/11/2025), McGlone menyebut bahwa level US$100.000 bisa menjadi “speed bump menuju US$56.000”, menandai potensi koreksi menuju rata-rata pergerakan 48 bulan di kisaran level tersebut.

“Pergerakan Bitcoin sejauh ini masih tergolong normal, menyerupai pola koreksi setelah reli panjang seperti yang terjadi pada 2025,” ujar McGlone dilansir dari Cointelegraph Jumat (7/11/2025).

Baca Juga: IHSG Menguat Tipis ke 8.342,8 di Pagi Ini, Top Gainers LQ45: EMTK, KLBF, ADMR

Sebagai informasi, mengambil data Coinmarketcap pukul 09.39 WIB, harga Bitcoin di level US$101.503 atau turun 1,62% dalam 24 jam terakhir.

Namun, sejumlah analis menilai penurunan harga Bitcoin di bawah US$100.000 pada 4 November lalu kemungkinan sudah menandai titik terendah (local bottom).

Berdasarkan data CoinMarketCap, BTC sempat jatuh ke US$98.000 sebelum kembali naik tipis ke sekitar US$101.380.

Tim riset XWIN Research Japan mencatat, rasio Market Value to Realized Value (MVRV) Bitcoin—indikator yang mengukur apakah aset overvalued atau tidak—telah turun ke level yang secara historis menandai fase dasar harga.

Baca Juga: MNC Digital (MSIN) Resmi Masuk Indeks MSCI Small Cap, Ini Tanggapan Manajemen

Firma analisis on-chain Glassnode juga menyebut pelemahan kali ini masih tergolong koreksi wajar dalam siklus pasar.

“Tingkat Relative Unrealized Loss saat ini hanya sekitar 3,1%, jauh lebih rendah dibanding periode bear market 2022–2023 yang menembus level ekstrem. Selama berada di bawah 5%, pasar masih tergolong stabil dan belum menunjukkan tanda-tanda panik,” tulis laporan Glassnode.

Sementara itu, CEO Sigma Capital Vineet Budki memperkirakan Bitcoin masih bisa terkoreksi hingga 65%-70% dalam dua tahun mendatang.

Di sisi lain, Cathie Wood dari ARK Invest memangkas proyeksi jangka panjangnya untuk Bitcoin sebesar USUS$300.000, dari sebelumnya USUS$1,5 juta menjadi USUS$1,2 juta pada 2030.

Baca Juga: Cek Harga Emas Antam Hari Ini (7/11), Naik Rp 9.000 Jadi Rp 2.296.000 Per Gram

Ia memperingatkan bahwa meningkatnya penggunaan stablecoin di pasar negara berkembang mulai mengikis peran Bitcoin sebagai penyimpan nilai (store of value).

Selanjutnya: Topan Kalmaegi Hantam Vietnam, Korban Tewas di Filipina Tembus 188 Orang

Menarik Dibaca: IHSG Bergerak Naik Tipis Pada Pembukaan Jumat Pagi (7/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×