kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   9.000   0,39%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Perluas Penetrasi Broadband, Remala Abadi (DATA) Menerapkan Konsep KSO


Jumat, 07 November 2025 / 18:17 WIB
Perluas Penetrasi Broadband, Remala Abadi (DATA) Menerapkan Konsep KSO
ILUSTRASI. Salah satu produk PT Remala Abadi Tbk (DATA) KONTAN/panji Indra


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyampaikan, jangkauan fixed broadband di Indonesia saat ini baru mencapai sekitar 21% rumah tangga. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan penetrasi internet seluler yang sudah mencapai 80,66%.

Tak berbeda dari Komdigi, survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2025 menyebutkan, masyarakat Indonesia yang mengakses fixed broadband yang terpasang di rumah hanya 28,43%. Padahal pemerintah menargetkan jangkauan fixed broadband mencapai 50% rumah tangga tahun 2029, dengan kecepatan 100 Mbps.

Samuel Adi Mulia, Vice President Revenue Assurance PT Remala Abadi Tbk (DATA) memaparkan, penetrasi fixed broadband Indonesia yang rendah harus dimanfaatkan oleh seluruh pelaku usaha jasa internet yang tergabung dalam APJII.

Agar dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan serta memperluas fixed broadband di Indonesia, Remala  melakukan pembangunan dan penggelaran jaringan fiber to the home (FTTH) dari Jawa hingga Bali.

Baca Juga: Begini Strategi Remala Abadi (DATA) Genjot Kinerja pada 2025

Rencana penggelaran jaringan FTTH Remala, baik secara organik maupun dengan skema kerja sama operasi (KSO) dengan berbagai mitra. Terbaru, DATA menandatangani kerjasama operasi (KSO) dengan ARA Infra Indo untuk mengembangkan layanan broadband Nethome di wilayah Bali.

Tak hanya itu, Remala  menandatangani KSO dengan Data Prima Solusindo untuk pengembangan broadband Nethome di wilayah Tangerang Selatan.

Penandatanganan KSO dengan ARA Infra Indo dan Data Prima Solusindo kata Samuel, merupakan langkah strategis perseroan untuk mempercepat penetrasi Nethome di wilayah Bali serta Tangerang Selatan. 

Samuel menjelaskan, KSO antara Remala dan mitra ini merupakan kerjasama yang saling menguntungkan. Nantinya, mitra akan mendapatkan keuntungan yang sangat menarik dari penjualan layanan Nethome di wilayah Bali dan Tangerang Selatan.

Baca Juga: Remala Abadi (DATA) Raih Fasilitas Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri

"Dengan penandatanganan KSO ini diharapkan dapat meningkatkan penetrasi internet Nethome di Bali dan Tangerang Selatan. Selain itu dengan konsep KSO diharapkan dapat mendorong entrepreneurship di masyarakat," kata Samuel, dalam keterangannya, Jumat (7/11). 

KSO dengan ARA Infra Indo dan Data Prima Solusindo Samuel berharap, dapat meningkatkan jumlah pelanggan internet Remala. Tahun 2026 untuk masing-masing wilayah KSO di Bali dan Tangerang Selatan, Remala optimistis mampu menambah 500.000 homepass.

Dengan kualitas dan harga yang terjangkau, Samuel yakin setidaknya akan ada 50% homeconnect yang akan menjadi homeconnect paid yang dikelola mitra Remala di wilayah Bali dan Tangerang Selatan.

"Harga layanan kepada pelanggan KSO mitra Remala juga sama, mulai Rp 100.000-an per bulan dengan kecepatan hingga 500 Mbps," ujar Samuel

Selanjutnya: IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru 8.394, Asing Borong Saham BBCA, PTRO, BREN

Menarik Dibaca: 11 Tanda Kolesterol Naik yang Sering Terabaikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×