Reporter: Hendra Julius (Hok1), Praktisi Pasar Modal | Editor: Cipta Wahyana
Sebentar lagi, kita akan merayakan hari raya Idul Fitri. Seperti biasanya, pada hari raya ini, kita mempererat kembali tali silaturahmi bersama sanak keluarga di kampung halaman. Libur yang cukup lama, yaitu sejak 8 September hingga 14 September, tentunya mempengaruhi rutinitas kita.
Mudik dan liburan bersama keluarga merupakan pilihan yang tepat ketika bursa saham tutup. Kita tentunya mengharapkan liburan yang nyaman, sementara investasi yang terus berkembang. Ada beberapa tips yang harus diperhatikan agar portofolio investasi saham kita tetap terjaga selama liburan.
Bersih-bersih Portofolio
Maksud bersih-bersih di sini adalah, pastikan portofolio Anda sudah bersih dari saham-saham gorengan. Jika Anda meninggalkan saham-saham dengan fundamental yang kurang bagus dan bergerak berdasarkan rumor semata tentu saja kurang bijak. Bisa jadi, dalam seminggu ke depan, rumor tersebut sudah ”basi” atau faktor ”sesaat” yang mendukung pergerakan naik saham-saham Anda sudah tidak ada lagi. Saham saham gorengan ini dengan sifatnya yang fluktuatif bukanlah merupakan pilihan yang baik untuk investasi yang lama. Apalagi, selama liburan, kita tidak bisa mentransaksikan saham saham tersebut bila faktor-faktor pendukung kenaikannya hilang.
Jangan menggunakan margin
Margin, biasanya, digunakan untuk perdagangan dalam waktu yang relatif pendek. Jika Anda menahan posisi margin selama liburan, Anda tetap terkena bunga, sedangkan harga saham tidak berubah karena market tutup. Hal ini tentu saja menurunkan nilai investasi Anda. Belum lagi, ada risiko pergerakan bursa pada hari pertama perdagangan setelah libur biasanya ekstrem. Tentu, Anda tidak ingin cemas memikirkan posisi margin selama liburan. Adalah bijaksana untuk mengosongkan posisi margin sebelum liburan panjang. Anda dapat menggunakan kembali fasilitas margin pada hari pertama perdagangan dengan risiko yang lebih terukur.
Menarik dana tunai yang ada
Dana tunai Anda di sekuritas sebaiknya dipindahkan ke bank atau rekening Anda. Selain bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sewaktu-waktu, lebih aman jika dana tunai itu berada di bank yang dijamin oleh LPS. Harus diingat bahwa KSEI hanya menyimpan dan mendaftar saham Anda. Aturan soal dana tunai diatur oleh masing- masing sekuritas. Selain itu, tentu saja, dengan dana di bank, anda masih dapat menikmati bunga simpanan yang diberikan oleh bank. Biasanya sekuritas meminta waktu 1 hari kerja untuk mentransfer dana tunai anda, sedangkan hasil penjualan saham baru siap setelah H+3. Jadi, pastikan Anda menghitung waktu yang tepat supaya dapat menarik dana anda.
Perkirakan keadaan pasar global seminggu ke depan
Karena bursa kita tutup selama seminggu, apabila dibuka kembali bursa kita akan menyesuaikan dengan keadaan global. Pelajari riset market global yang diberikan oleh sekuritas Anda. Apabila keadaan pasar global seminggu ke depan kurang bagus, posisi tunai merupakan pilihan yang baik. Sebaliknya, jika bursa global menunjukkan tanda tanda penguatan seminggu ke depan, tentu, menyimpan saham-saham unggulan lah yang merupakan pilihan yang bijak.
Membeli saham unggulan sebagai pengaman
Secara umum, mengamankan portofolio dengan membeli saham-saham bluechips merupakan strategi yang relatif sederhana namun ampuh. Perhatikan saham-saham yang masih dalam tren naik seperti ASII, TLKM, BBRI, atau INDF. Saham saham unggulan ini pergerakannya lebih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi jangka panjang, dan pelemahan yang terjadi biasanya merupakan koreksi singkat yang masih wajar sebelum saham saham tersebut melanjutkan lagi kenaikannya. Selain itu, dengan memiliki posisi saham, ini lebih mengamankan portofolio Anda dari risiko kehilangan. Karena, saham-saham Anda tentunya dicatatkan di KSEI oleh sekuritas.
Jangan lewatkan hari terakhir dan pertama
Tips terakhir yang tidak kalah pentingnya, perhatikan hari terakhir perdanganngan bursa dan jangan lewatkan hari pertama pembukaan bursa. Pada hari terkahir perdagangan, pasar akan menggambarkan ekspektasi seminggu ke depan. Apabila pasar melemah dan keadaan bursa regioanl secara umum juga tidak bagus, ada baiknya Anda mempertimbangkan juga untuk menjual saham-saham Anda, daripada liburan Anda terganggu karena bursa regional yang turun saat bursa kita tutup.
Sebaliknya, hari pertama perdagangan merupakan cermin dari keadaan bursa regional selama seminggu. Bursa Efek Indonesia biasanya bereaksi cukup eksterm sebagai hasil ”rangkuman” kegiatan selama seminggu yang lalu. Jadi, jangan sampai kesempatan Anda hilang hanya karena tidak mewaspadai pergerakan saham di hari pertama perdagangan.
Sebagai tambahan, berikut ini saham-saham yang bisa Anda perhatikan untuk mengisi portofolio selama liburan.
ASII
Harga saham ASII kembali naik tanggal 3 September 2010 setelah mengalami 7 hari penurunan mulai dari Rp 52.800 per saham. Support ASII adalah Rp 46.250 sampai dengan Rp 47.200 per saham, sedangkan resistance-nya di Rp 50.350 dan harga tertingginya Rp 52.800 per saham.
TLKM
Saham PT Telkom juga merupakan pilihan yang menarik. Selama seminggu terakhir ini, TLKM bergerak dengan kisaran harga Rp 8.500 hingga Rp 9.000 per saham. TLKM memiliki harga tertinggi di Rp 9.000 sejak bulan Februari lalu. Apabila posisi TLKM masih saja menguat, target terdekat adalah Rp 9.650 per saham yang merupakan harga tertinggi selama tahun 2010 ini. Target TLKM selanjutnya adalah Rp 10.350 per saham yang merupakan harga tertinggi TLKM sejak tahun 2008.
Selain itu pembagian dividen interim TLKM yang biasanya diumumkan pada kuartal IV juga merupakan suatu daya tarik tambahan untuk memasukkan TLKM dalam daftar portofolio anda. Support TLKM berada di area 8.500 dan 8.000
BBRI
BBRI sendiri mulai bergerak rebound dari daerah support-nya di Rp 9.000. Posisi trend BBRI yang kuat juga menjanjikan pergerakan BBRI akan kembali menembus angka Rp 10.000 dengan target di Rp 10.150 per saham. Apabila target tersebut di capai, BBRI akan menembus all time high-nya dengan target selanjutnya di Rp 11.400. Saham Bank BRI memiliki support di area 9.100 dan 8.800.
INDF
Saham consumer goods satu ini patut menjadi pilihan portofolio Anda. Dengan support di harga Rp 4.125, saham ini patut di perhatikan bagi investor dengan tipe buy on support. Setelah gagal menembus nilai Rp 5.000, INDF mengalami koreksi menuju ke support-nya. Apabila terjadi pembalikan arah tren dalam minggu ini, INDF merupakan saham yang layak untuk dibeli. Dengan target terdekat di Rp 4.850 yang merupak all time high-nya, INDF menawarkan potensi kenaikan yang cukup tinggi. Target selanjutnya dari INDF adalah Rp 5.500 per saham.
Selain saham-saham itu, dana tunai juga merupakan pilihan yang baik untuk portofolio Anda. Jika adan ragu-ragu untuk masuk pasar sebelum liburan, mungkin dana tunai adalah pilihan yang terbaik. Dengan memiliki dana tunai yang siap, Anda dapat lebih cepat bereaksi pada saat BEI buka kembali 14 September. Anda akan lebih percaya diri untuk masuk pasar karena sudah memperhatikan pergerakan market global selama seminggu bursa Indonesia libur.
Selain itu, dana tunai Anda juga tetap mendapatkan bunga selama anda libur. Walaupun hasilnya tidak seberapa, setidaknya investasi Anda aman selama Anda bersantai bersama keluarga.
(Diambil dari Mingguan KONTAN Edisi Minggu I/No. 49/September 2010)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News