Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju di tengah ketegangan global akibat babak baru perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Berdasarkan data hingga 23 April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat naik 10,64% sejak titik terendahnya pasca memanasnya tensi perdagangan akhir Maret lalu. Ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar saham dengan pemulihan tercepat di dunia.
Kinerja ini mengungguli pasar negara maju maupun berkembang lainnya seperti S&P 500 (Amerika Serikat), Nikkei (Jepang), Hang Seng (Hong Kong), dan CSI 300 (China), yang rata-rata masih mengalami tekanan atau baru mencatat pemulihan moderat.
Baca Juga: IHSG Naik 0,38% ke 6.659 di Sesi I, Top Gainers LQ45: ISAT, MDKA, AMRT, Kamis (24/4)
"Dari 8 negara yang diamati, hanya Indonesia yang secara konsisten mencatat rebound dua digit pasca 27 Maret, saat dampak perang dagang mulai memukul sentimen global," kata Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas, Fakhrul Fulvian dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/4).
Secara kinerja, IHSG mencatat kenaikan sebesar 10,64% dalam periode 9 April hingga 23 April 2025. Sementara itu, sejak 27 Maret, indeks mulai menunjukkan tren positif dengan penguatan sebesar 1,9%. Meski begitu, sejak awal tahun hingga 23 April, IHSG masih mencatat pelemahan sebesar 6,29%.
Sentimen Penggerak
Fakhrul bilang pemulihan cepat pasar Indonesia mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas domestik, ketahanan permintaan lokal, serta optimisme terhadap arah kebijakan ekonomi yang pro-investasi.
Ke depannya, pemerintah harus mempertahankan komunikasi yang baik kepada pasar keuangan, sehingga pasar bisa memiliki ekspektasi yang jelas tentang program-program pemerintah.
Baca Juga: Intip Saham-Saham yang Banyak Diborong Asing di Tengah Laju Kenaikan IHSG Kemarin
“Pasar Indonesia sempat terkoreksi di tengah kekhawatiran global, tapi karakteristik permintaan domestik yang kuat akan membuat rebound ini bisa berlanjut,” ujar Fakhrul.
Hal yang berikutnya harus dilakukan pemerintah adalah percepatan belanja pasca realokasi anggaran. Pemulihan ini juga dinilai menjadi indikasi penting bagi investor internasional, bahwa Indonesia tetap menjadi kandidat utama untuk diversifikasi portofolio di tengah dunia yang makin terfragmentasi secara geopolitik.
Selanjutnya: Apa Itu PPSU Pemprov DKI Jakarta? Ini Arti, Tugas, Syarat, dan Cara Daftar
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Capricorn di Tahun 2025 Seputar Keuangan dan Karier
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News