Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah ke level Rp 16.260 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (19/4). Ini membuat rupiah melemah 0,49% dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 16.179 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dolar AS mengalami depresiasi setelah beberapa pejabat the Fed kembali mempertegas bahwa suku bunga kebijakan tinggi akan bertahan lebih lama (higher-for-longer). "Selain itu, pelemahan Rupiah juga terjadi seiring dengan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/4).
Untuk besok, dia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.100 per dolar AS-Rp 16.350 per dolar AS. Salah satu penyebabnya, ketidakpastian kondisi global yang masih akan terus berlanjut.
"Investor yang juga akan cenderung mengantisipasi pengumuman hasil RDG Bank Indonesia untuk bulan April ini," kata Josua.
Baca Juga: Arah IHSG & Rekomendasi Saham di Tengah Sentimen RDG BI, Putusan MK dan Israel-Iran
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi melanjutkan, Bank Indonesia (BI) memastikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap terjaga, di tengah dampak konflik geopolitik antara Iran-Israel.
BI menegaskan ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging marketS yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, BI akan melakukan sejumlah langkah antisipatif di antaranya. Salah satunya, menjaga kestabilan rupiah melalui keseimbangan supply-demand valas di market melalui triple intervention khususnya di spot dan DNDF (Domestic Non Deliverable Forward).
Kemudian, BI akan meningkatkan daya tarik aset rupiah untuk mendorong capital inflow. Misalnya, melalui daya tarik SRBI dan hedging cost, serta melakukan koordinasi dan komunikasi dengan stakeholders terkait.
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.210 per dolar AS-Rp 16.300 per dolar AS," pungkas Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News