kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga stabilitas harga, lada bakal dijual di bursa berjangka


Minggu, 24 November 2019 / 07:32 WIB
Jaga stabilitas harga, lada bakal dijual di bursa berjangka
ILUSTRASI. Lada di Belitung. Kestabilan harga diharapkan mampu menjadi solusi atas problem klasik yang dihadapi petani dan pemilik komoditas lada Indonesia. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

Fajar menambahkan, besaran resi gudang yang ada tersebut masih sangat kecil. Apalagi dengan melihat kapasitas produksi lada putih Bangka Belitung atau Muntok White Pepper cukup besar.  "Ke depan kami optimis, dengan masuknya lada putih muntok ke pasar fisik di BBJ, akan memberikan nilai tambah tidak hanya bagi petani, namun juga bagi perekonomian nasional," tandasnya.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), dari 2015 sampai 2019 terjadi peningkatan produksi Lada. Di mana pada 2015, produksi lada mencapai 81.501 ton, meningkat 5,93% menjadi 86.334 ton di 2016. Selanjutnya, di 2017 produksi mencapai 87.991 ton, atau  meningkat 1,92% dari tahun sebelumnya.

Pada 2018, pertumbuhannya sempat melapat yakni 0,82% dari 2017 atau menjadi 88.719 ton. Sementara untuk 2019, diproyeksikan produksi akan mencapai 89.617 ton, atau meningkat sebesar 1,07% dibandingkan capaian 2018. Pencapaian produksi tersebut, masih menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil lada terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: Harga minyak kembali naik ditopang optimisme kesepakatan dagang AS-China

Peningkatan produksi lada nasional, ternyata justru berbanding terbalik dengan harga lada di pasaran. Berdasarkan data yang dirilis Direktorat Jenderal Perkebunan, harga lada mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat di 2016, harga rata-rata bulanan di pasar domestik untuk lada putih yakni Rp 143.867 per kilogram, dan Rp 121.000 untuk lada hitam. Penurunan tajam terjadi di 2017, di mana harga rata-rata bulanan untuk lada putih mencapai Rp 85.349 dan Rp 59.500 untuk lada hitam.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Fajar  Wibhiyadi (Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia  Persero), Donny Raymond (Direktur Bursa Berjangka Jakarta) dan Dede Iswanto (Direktur PT Wahana Inspirindo Sejahtera), disaksikan oleh Himawan Purwadi (Kepala Bagian Penguatan dan Pengawasan Pasar lelang komoditas  Bappebti) di Pangkal Pinang, Jumat (22/11).

PT Wahana Inspirindo Sejahtera merupakan sebuah Badan Usaha yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan dan jasa pengembangan komoditas. Perusahaan telah bekerjasama dengan PT Bumi Bangka Belitung Sejahtera, suatu Badan Usaha Milik Daerah Bangka Belitung dalam melakukan kerja sama pengembangan komoditas daerah seperti timah, lada, karet dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×