Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor properti pada kuartal III 2023 masih ditopang oleh pendapatan berulang. Hal itu tercermin dari sejumlah kinerja emiten properti.
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan pendapatan Rp 5,08 triliun hingga kuartal III 2023. Raihan tersebut naik 20,6% dari periode yang sama lalu, yaitu Rp 4,21 triliun.
Dengan demikian, SMRA berhasil meraup laba sebesar Rp 653,02 miliar. Laba SMRA tersebut melonjak 110,8% dibandingkan kuartal III 2022 yang mencapai Rp 309,6 miliar.
Demikian juga, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 4,569 miliar pada kuartal III-2023. Pendapatan itu naik tipis 1,6% dari periode di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,495 miliar.
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Raup Pendapatan Rp 6,6 Triliun Per Kuartal III 2023
Laba PWON tercatat sebesar Rp 1,48 triliun, tumbuh 24,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. PWON bahkan mencatat kenaikan recurring revenue 22,7% secara tahunan ke Rp 3,421 miliar hingga kuartal III 2023.
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil memperbaiki kinerja hingga kuartal III-2023. LPKR berbalik meraih laba bersih sebesar Rp 787,79 miliar hingga periode September 2023.
LPKR meraup pendapatan senilai Rp 12,43 triliun dalam sembilan bulan 2023, naik 17,93% secara tahunan atawa year on year (YoY).
Sementara, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,92 triliun pada kuartal III-2023. Pendapatan APLN tersebut turun 47,0% dibandingkan periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp 7,39 triliun.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Grup Lippo yang Punya Kinerja Beragam
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, kinerja SMRA dan PWON hingga kuartal III 2023 ini didorong dari pendapatan berulang yang kuat, terutama dari mall.
“Sementara APLN kinerjanya turun dipengaruhi turunnya pendapatan berulang, karena telah menjual mall yang dimiliki untuk membayar utang,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (31/10).
Selain dari segmen pendapatan berulang, Jono melihat, kinerja sektor properti akan ditopang segmen real estate, terutama dari produk rumah tapak.
Baca Juga: Indonesian Paradise (INPP) Optimistis Okupansi Hotel Capai 90% di Momen Nataru
“Insentif bebas PPN untuk rumah di bawah Rp 2 miliar juga diharapkan mendorong penjualan rumah tapak ke depannya,” ungkapnya.
Jono pun merekomendasikan beli untuk SMRA dengan target harga Rp 820 per saham dan PWON dengan target harga Rp 560 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News