kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Kinerja Keuangan Naik di Kuartal I-2023, Begini Propek Saham Emiten Properti


Senin, 08 Mei 2023 / 03:25 WIB
Kinerja Keuangan Naik di Kuartal I-2023, Begini Propek Saham Emiten Properti


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sejumlah emiten properti real estate tercatat positif di kuartal pertama 2023. Misalnya, PT Intiland Development (DILD) yang membalikkan kerugian Rp 99,7 miliar di kuartal I-2022 menjadi laba bersih Rp 391,7 miliar di kuartal I 2023.

Pencapaian positif juga dibukukan PT Bumi Serpong Damai (BSDE) yang meraup pertumbuhan laba bersih 154,1% secara tahunan menjadi Rp 884 miliar. Lalu, PT Sumarecon Agung menorehkan pertumbuhan laba bersih 55,2% secara tahunan menjadi Rp 271,71 miliar.

Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, salah satu faktor penopang kinerja emiten properti pada kuartal pertama 2023 berasal dari recurring income yang diperoleh. Menurut Rio, pemulihan recurring income didorong dari kecenderungan pemulihan aktivitas masyarakat.

“Hal ini ditunjukkan dari rata-rata Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada di level 122,9 pada Q1-2023, lebih tinggi dari level optimistis yakni 100,” ujar Rio kepada Kontan.co.id, Jumat (5/5).

Baca Juga: Prospek Saham Emiten Kebun Bergantung pada Program Pemerintah B35

Selain itu, Bank Indonesia (BI) yang memperpanjang pembiayaan untuk KPR hingga akhir tahun 2023 ikut mendorong pendapatan terutama dari penjualan properti.

“Hal ini juga ditunjukkan dari salah satu emiten, yakni DILD, yang mencatatkan kenaikan penjualan properti sebesar 246,47% YoY menjadi Rp1,36 triliun di kuartal I-2023,” ungkapnya.

Rio mengatakan, BI akan kembali memperpanjang pelonggaran rasio Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau pembiayaan properti maksimal 100% hingga 31 Desember 2023 mendatang.

Hal tersebut sebagai langkah antisipatif terhadap dampak dari kecenderungan kenaikan suku bunga acuan BI di akhir tahun 2022 hingga awal 2023 yang berpotensi meningkatkan bunga KPR.

“Secara keseluruhan, pemulihan aktivitas ekonomi turut mendorong peningkatan di sisi retail sales di tahun 2023, salah satunya properti dan retail space,” kata dia.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Rebound, Cermati Rekomendasi Saham Untuk Senin (8/5)

Faktor tersebut, kata Rio, menjadi salah satu sentimen yang dapat meredam dampak negatif dari kenaikan suku bunga dengan potensi pemulihan recurring income sejalan dengan kecenderungan pemulihan aktivitas masyarakat.

“Dengan demikian, saham-saham properti yang memiliki kontribusi recurring income besar dapat diperhatikan karena berpotensi meredam dampak negatif dari tren suku bunga tinggi,” papar dia.

Rio merekomendasikan speculative buy untuk DILD dengan target harga Rp 177 per saham. BSDE direkomendasikan wait and see dengan target harga Rp 1.060 per saham–Rp 1.170 per saham. SMRA direkomendasikan trading buy dengan target harga Rp 590 per saham–Rp 600 per saham.

Sementara, untuk saham properti lain, Rio merekomendasikan buy on support untuk PWON dengan target harga Rp 486 per saham dan trading buy untuk CTRA dengan target harga Rp 1.035 per saham–Rp 1040 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×