kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Pilihan Saham yang Bisa Dicermati, IHSG Diprediksi Menguat Senin (8/1)


Minggu, 09 Januari 2022 / 16:56 WIB
Ini Pilihan Saham yang Bisa Dicermati, IHSG Diprediksi Menguat Senin (8/1)
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau di akhir pekan, Jumat (7/1). IHSG naik 47,965 poin atau 0,72% ke level 6.701,316.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau di akhir pekan, Jumat (7/1). IHSG naik 47,965 poin atau 0,72% ke level 6.701,316. 

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), 7 dari 11 sektor saham menunjukkan penguatan. Kenaikan paling tinggi dirasakan indeks saham sektor energi hingga 2,01%. Disusul sektor industri yang naik 1,22%. Adapun sektor transportasi dan logistik juga terkerek 1,17%. 

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mencermati, indeks-indeks Wall Street melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Jumat (7/1). S&P 500 melemah di hari keempat secara berturut-turut. Nasdaq melemah paling dalam (0,9%) seiring dengan berlanjutnya sell-off pada saham-saham teknologi. Ini dipengaruhi oleh berlanjutnya kenaikan U.S. 10-year Bond Yield yang melewati level 1,8% di Jumat (7/1).

Adapun kenaikan tersebut dipicu rencana The Fed melakukan normalisasi neraca bersamaan dengan normalisasi The Fed Rate di tahun 2022.

Baca Juga: Simak Sentimen yang Bakal Menggerakkan IHSG Pada Pekan Ini

Meski dibayangi pelemahan indeks-indeks global, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya. IHSG berpotensi uji resistance 6.720 di Senin (10/1). 

"Untuk pekan ini, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang 6.630 hingga 6.720," ungkapnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Minggu (9/1). 

Adapun aksi beli selektif pada saham-saham bluechip, terutama di sektor keuangan diperkirakan masih berlanjut pekan depan. Salah satu sentimen yang mendorong adalah rilis data cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 144.9 miliar per akhir Desember 2021. 

Cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai 8 bulan atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Merespon data tersebut, nilai tukar rupiah pun menguat 0,24% ke level Rp 14.355 per US dolar di Jumat sore (7/1).

Mempertimbangkan kondisi tersebut, Valdy menyarankan investor untuk mencermari saham-saham perbankan seperti ARTO, BBCA, BBRI dan BMRI. Pelaku pasar juga dapat memperhatikan potensi rally pada saham-saham energi, terutama di produsen batubara, seperti ADRO, HRUM, PTBA, dan ITMG.

Baca Juga: Masih Dibayangi Penyebaran Omicron, Begini Proyeksi IHSG Senin (10/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×