kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini penyebab rupiah jatuh ke Rp 14.400 / USD


Selasa, 15 September 2015 / 17:57 WIB
Ini penyebab rupiah jatuh ke Rp 14.400 / USD


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rupiah kian terpuruk. Posisinya kini menembus level psikologis Rp 14.400. Sajian data neraca perdagangan yang positif tidak juga mampu mendongkrak valuasi mata uang Garuda ini.

Di pasar spot, Selasa (15/9) nilai tukar rupiah di hadapan USD merosot 0,53% ke level Rp 14.408 dibanding hari sebelumnya. Ini merupakan level terendah rupiah sejak 1998 silam. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah merunduk 0,34% di level Rp 14.371.

Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka menuturkan, saat ini secara psikologis memang rupiah sangat rentan. Posisinya yang terus merosot menjadikan pelaku pasar semakin pesimis dengan rupiah.

Faktor internal sebenarnya cukup menyajikan data yang positif. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik Selasa (15/9), neraca perdagangan Agustus 2015 surplus US$ 433,8 juta dengan kenaikan impor dan ekspor yang beriringan.

Namun level surplus ini di bawah Juli 2015 yakni US$ 1,33 miliar. "Namun saat ini penggerak utama di pasar itu berkaca sama USD dan langkah The Fed," kata Tonny.

Dengan melihat peluang The Fed untuk menaikkan suku bunga dan perekonomian yang lebih solid tidak mengherankan pelaku pasar memilih mengumpulkan the greenback.

Faktor ini yang kemudian menjadi penekan utama rupiah. Selain memang, "pelaku pasar menanti pergerakan dan realisasi dari pemerintah Indonesia untuk menggenjot perekonomian dalam negeri," tambah Tonny.

Bagi Tonny, untuk jangka pendek tekanan rupiah memang besar. Semua aturan yang ada hanya akan mendukung penguatan rupiah di jangka panjang. "Prosesnya masih panjang," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×