kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.368   48,00   0,29%
  • IDX 7.888   -2,30   -0,03%
  • KOMPAS100 1.108   -2,65   -0,24%
  • LQ45 827   -2,44   -0,29%
  • ISSI 266   0,12   0,05%
  • IDX30 428   -1,21   -0,28%
  • IDXHIDIV20 496   -0,31   -0,06%
  • IDX80 124   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 132   0,69   0,53%
  • IDXQ30 138   -0,38   -0,28%

PGEO Dapat Dukungan Danantara Garap Proyek Panas Bumi, Cermati Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 21 Agustus 2025 / 21:40 WIB
PGEO Dapat Dukungan Danantara Garap Proyek Panas Bumi, Cermati Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melaporkan telah melakukan sinkronisasi perdana Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan pada Sabtu (14/6).PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) makin ekspansif setelah dapat dukungan Danantara untuk menggarap sejumlah proyek pembangkit panas bumi.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berpeluang makin ekspansif pada masa mendatang. Terlebih lagi, emiten ini mendapatkan dukungan dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara untuk menggarap sejumlah proyek pembangkit panas bumi.

Sebagai informasi, pada awal Agustus 2025, PGEO bersama PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menandatangani Head of Agreement (HoA) yang difasilitasi oleh BPI Danantara.

Kesepakatan ini difokuskan pada percepatan pengembangan panas bumi di 19 proyek dengan total kapasitas 530 megawatt (MW).

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Gandeng PLN IP Kembangkan Proyek Panas Bumi 530 MW

Saat ini, PGEO mengelola kapasitas terpasang panas bumi sebesar 1.932 MW yang terdiri dari 727 MW sebagai kapasitas panas bumi kelolaan mandiri dan 1.205 MW yang dikelola bersama mitra.

PGEO juga telah mengidentifikasi potensi cadangan sebesar 3 GW dari 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola mandiri.

PGEO sendiri menargetkan dapat menambah kapasitas terpasang secara mandiri dari 727 MW menjadi 1 gigawatt (GW) dalam dua tahun mendatang serta mencapai 1,7 GW pada 2034.

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan mengatakan, kolaborasi antara PGEO, PLN, dan Danantara menjadi langkah strategis yang memperkuat roadmap atau peta jalan ekspansi panas bumi nasional.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Pertamina Geothermal Energy (PGEO) yang Optimasi PLTP Ulubelu

"Dengan pipeline proyek sebesar 530 MW ditambah proyek bottoming units, PGEO memiliki pijakan solid untuk mencapai target 1 GW dalam 2--3 tahun ke depan," kata dia, Kamis (21/8).

Meski prospeknya positif, ada sejumlah tantangan yang perlu dicermati oleh PGEO. Mulai dari aspek teknis eksplorasi panas bumi di wilayah terpencil, kompleksitas perizinan, hingga kebutuhan modal yang relatif besar.

 

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta sepakat bahwa proyek-proyek energi terbarukan termasuk panas bumi tergolong padat modal. Namun, mau tidak mau PGEO tetap harus mengeksekusi proyek tersebut mengingat transisi energi adalah sebuah keniscayaan.

Beruntungnya, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan menjadi 5%, sehingga diharapkan akan memudahkan PGEO dalam mengakses sumber pendanaan seperti pinjaman perbankan atau surat utang dengan bunga kompetitif.

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Mulai Operasikan PLTP Lumut Balai Unit 2

"Ini (penurunan suku bunga) bagus untuk mendukung ekspansi bisnis penambahan kapasitas panas bumi bagi PGEO," tutur dia.

Nafan menambahkan, saat ini saham PGEO sedang mengalami fase bearish consolidation, sehingga ia merekomendasikan investor untuk wait and see terhadap saham emiten tersebut.

Di lain pihak, Ekky merekomendasikan beli saham PGEO dengan target harga di kisaran Rp 1.800--2.000 per saham untuk jangka panjang.

Pada Kamis (21/8), saham PGEO ditutup naik 0,35% ke level Rp 1.420 per saham. Namun, dalam sebulan terakhir, saham PGEO anjlok 14,97%.

Selanjutnya: 15 Ide Bisnis Digital yang High Demand di Tahun 2025

Menarik Dibaca: 15 Ide Bisnis Digital yang High Demand di Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×