Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham BUKA hingga perdagangan Senin 6 Desember 2021 terus melorot dan menjauhi harga saat initial public offering (IPO). Saat harga saham BUKA semakin melemah, investor harus menjual atau membeli?
BUKA adalah kode saham dari PT Bukalapak.com Tbk. Harga saham BUKA semakin menjauh dari harga saat initial public offering (IPO) di level Rp 850 per saham.
Pada perdagangan Senin (6/12), harga saham BUKA yang melantai pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini longsor 6,94% ke level 456 per saham dan terkena auto rejection bawah (ARB). Ini artinya, harga saham BUKA sudah melorot 46,35% dari harga IPO.
Jika ditarik secara historis, harga saham BUKA bahkan sudah terkoreksi sejak perdagangan 22 November 2021 secara berturut-turut alias tanpa terputus.
Padahal, kondisi keuangan BUKA mulai membaik. Pada sembilan bulan pertama tahun 2021 ini, BUKA mampu mengurangi kerugian bersihnya menjadi Rp 1,1 triliun. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, BUKA menanggung rugi hingga Rp 1,4 triliun. Dari segi topline, pendapatan sejak awal tahun hingga akhir September 2021 mampu bertumbuh 42% yoy menjadi Rp 1,3 triliun.
Secara teknikal, analis teknikal Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita menyebut, saham BUKA bergerak downtrend di dalam pola parallel channel, dengan kondisi saat ini menghadapi uji support pada lower channel di 456. Target konservatif berada pada MA10 di sekitar 560.
Namun jika harga saham BUKA melanjutkan pelemahan, maka support selanjutnya berada pada target turun dari pola falling wedge di sekitar 400-396.
“Seiring posisinya yang ada di sekitar area support, maka boleh speculative buy dengan money management yang ketat (maksimal 20%), mengingat saat ini BUKA bergerak dalam trend turun,” terang Mayang.
Rekomendasi saham BUKA
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, meskipun BUKA berhasil menekan kerugiannya, namun rugi yang ditanggung saat ini terbilang masih besar. Sehingga, ada anggapan peluang BUKA untuk bisa mencetak laba di kemudian hari akan cukup sulit.
Baca Juga: Meneropong prospek saham-saham emiten yang dikoleksi SWF Singapura
Apalagi persaingan di industri e-commerce sangatlah ketat, dan BUKA kalah pamor dibandingkan perusahaan market place lainnya, katakanlah seperti Shoope & Tokopedia.
Secara gamblang, hal ini bisa dilihat dari jumlah pengguna atau hasil unduh (download) di playstore. Jumlah pengunduh aplikasi Bukalapak masih di angka 50 jutaan pengguna, sedangkan pesaingnya seperti Shopee dan Tokopedia sudah di angka 100 juta unduhan. “Artinya Bukalapak ini sedikit kurang diminati,” terang Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (12/6).
Jika dilihat secara teknikal, tren harga saham BUKA yang terus turun sebelum ada tanda atau sinyal reversal trend, maka penurunan saham bakal berlanjut. Sukarno menyematkan rekomendasi wait & see untuk saham BUKA.
Untuk mengurangi penurunan harga lebih dalam lagi, Sukarno rekomendasi pelaku pasar bisa menjual (sell) saham BUKA yang sudah dipegang.
Itulah rekomendasi saham BUKA untuk trading hari ini, Selasa 7 Desember 2021. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham BUKA menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News