kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Harga platinum di level terendah sejak April 2009


Rabu, 17 Juni 2015 / 15:55 WIB
Harga platinum di level terendah sejak April 2009


Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Tekanan terhadap harga platinum jauh lebih besar daripada komoditas logam mulia lainnya. Platinum merupakan bahan dasar industri, sehingga ikut terseret lemahnya perekonomian negara industri seperti China.

Mengutip Bloomberg, Rabu (17/6) pukul 15.32 WIB harga platinum kontrak pengiriman Juli 2015 di New York Merchantile Exchange turun 0,37% ke level US$ 1.705 per ons troi. Ini juga merupakan level terendah harga platinum sejak April 2009 lalu. Bahkan dalam sepekan terakhir harga platinum sudah melorot 3,58%.

Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka Ibrahim mengatakan, selain tekanan perhatian pasar yang berfokus pada hasil pertemuan FOMC Kamis (18/6) dini hari juga karena lesunya ekonomi China. “Platinum akan terseret jika aktivitas industri global terutama di China lesu,” papar Ibrahim.

Keadaan ini bertambah buruk menyusul penantian pasar akan rilisnya data penjualan properti China Mei 2015 pada pekan depan. Pasalnya pasar menduga data properti China akan melambat di keseluruhan 70 kota China.

Jika dugaan ini terbukti maka dapat dipastikan permintaan platinum akan terus terkikis. Hal ini menyulitkan posisi platinum yang terhimpit tingginya index USD akibat spekulasi kenaikan suku bunga The Fed di September 2015 mendatang.

Maka itu Ibrahim menduga, keadaan tidak akan banyak berubah baik Kamis (18/6) ataupun sepekan mendatang. “Belum akan ada perubahan fundamental yang artinya platinum akan terus tertekan,” paparnya.

Ditambah lagi ketidakpastian Yunani dan Eropa juga meningkat. Hasil pertemuan Eropa dan Yunani akan menjadi penentu pergerakan harga. “Kalau ada sinyal positif bisa saja terangkat sementara,” prediksi Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×