kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.549   -6,00   -0,04%
  • IDX 7.059   79,06   1,13%
  • KOMPAS100 1.024   12,18   1,20%
  • LQ45 798   11,34   1,44%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Harga Minyak Dunia Turun 1% Kamis (15/5) Pagi, Terseret Harapan Kesepakatan AS-Iran


Kamis, 15 Mei 2025 / 08:31 WIB
Harga Minyak Dunia Turun 1% Kamis (15/5) Pagi, Terseret Harapan Kesepakatan AS-Iran
ILUSTRASI. Harga minyak dunia melemah tajam pada perdagangan Kamis (15/5) pagi, terseret sentimen potensi tercapainya kesepakatan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia melemah tajam pada perdagangan Kamis (15/5) pagi, terseret sentimen potensi tercapainya kesepakatan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Di saat yang sama, laporan kenaikan mengejutkan pada stok minyak mentah AS menambah kekhawatiran pasar terhadap potensi kelebihan pasokan global.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Ditutup Turun Rabu (14/5), Stok Minyak Mentah AS Naik Tak Terduga

Melansir Reuters, kontrak berjangka Brent turun 88 sen atau 1,3% ke level US$65,21 per barel pada pukul 07.55 WIB.

Sementara itu, minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) merosot 92 sen atau 1,5% menjadi US$62,23 per barel. Kedua acuan tersebut juga tercatat melemah sekitar 0,8% pada sesi sebelumnya.

Penurunan harga dipicu oleh laporan bahwa Iran bersedia mencapai kesepakatan dengan AS guna mencabut sanksi ekonomi, sebagaimana dilaporkan NBC News dalam wawancara dengan pejabat Iran yang dipublikasikan Rabu waktu setempat.

“Tekanan jual kembali muncul setelah muncul ekspektasi bahwa kesepakatan nuklir AS-Iran akan melonggarkan sanksi terhadap Iran, yang pada akhirnya bisa menambah pasokan minyak global dan mengganggu keseimbangan permintaan-penawaran,” ujar Yuki Takashima, ekonom dari Nomura Securities.

Arab Saudi pun menyatakan dukungan penuh terhadap pembicaraan nuklir AS-Iran dan berharap hasilnya akan positif, kata Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud.

Baca Juga: Iran Bersiap Sambut Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin

Meski begitu, ketegangan masih terasa. Pada Rabu (14/5), Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi baru terhadap upaya Iran memproduksi komponen dalam negeri untuk rudal balistik.

Ini menyusul sanksi terhadap sekitar 20 perusahaan pada Selasa yang disebut telah lama menyalurkan minyak Iran ke China.

Sanksi tersebut diumumkan setelah putaran keempat pembicaraan AS-Iran di Oman untuk menyelesaikan sengketa terkait program nuklir Iran.

Sementara itu, dari sisi pasokan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya di bawah payung OPEC+ memang telah meningkatkan produksi secara bertahap.

Namun, OPEC pada Rabu memangkas proyeksi pertumbuhan pasokan minyak dari negara-negara non-OPEC+ seperti AS untuk tahun ini.

Baca Juga: Iran dan AS Lanjutkan Perundingan Nuklir di Tengah Batas Merah yang Bertolak Belakang

Dari data pasokan, Energy Information Administration (EIA) mencatat stok minyak mentah AS naik 3,5 juta barel menjadi 441,8 juta barel pada pekan yang berakhir 9 Mei.

Ini berbanding terbalik dengan ekspektasi penurunan 1,1 juta barel menurut jajak pendapat Reuters.

Data dari American Petroleum Institute (API) juga menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 4,3 juta barel dalam stok minyak mentah pekan lalu.

Selanjutnya: Espanyol vs Barcelona: Prediksi, Jadwal, Link Live Streaming Malam Ini

Menarik Dibaca: Nilai-nilai dalam Keluarga, Bisa Jadi Inspirasi untuk Buka Usaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×