kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.893   101,21   1,30%
  • KOMPAS100 1.117   11,96   1,08%
  • LQ45 830   6,60   0,80%
  • ISSI 263   5,24   2,03%
  • IDX30 429   3,31   0,78%
  • IDXHIDIV20 492   4,68   0,96%
  • IDX80 124   0,93   0,75%
  • IDXV30 128   0,92   0,73%
  • IDXQ30 138   1,74   1,27%

Pergerakan Rupiah Menanti Arah Bunga The Fed


Kamis, 14 Agustus 2025 / 06:38 WIB
Pergerakan Rupiah Menanti Arah Bunga The Fed
ILUSTRASI. Mengutip Bloomberg, rupiah spot ditutup menguat 0,54% ke level Rp 16.202 per dolar AS pada Rabu (13/8/2025).


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dolar Amerika Serikat (AS) tertekan, nilai rupiah pun menguat terhadap dolar AS. 

Mengutip Bloomberg, rupiah spot ditutup menguat 0,54% ke level Rp 16.202 per dolar AS pada Rabu (13/8/2025). Sementara rupiah Jisdor BI menguat 0,37% ke posisi Rp 16.237 per dolar AS.

Menurut Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo, data inflasi AS yang lebih rendah telah meningkatkan ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga Federal Reserve alias The Fed pada bulan September 2025.

Ekspektasi penurunan bunga The Fed ini yang menekan pergerakan dolar AS.

Sentimen negatif terhadap dolar AS juga muncul akibat kekhawatiran tentang independensi The Fed. “Ini setelah adanya pernyataan dari Gedung Putih terkait kemungkinan tindakan hukum terhadap Ketua Fed, Jerome Powell,” katanya kepada Kontan, Rabu (13/8/2025).

Baca Juga: Ekspektasi Pemangkasan Bunga The Fed Tekan Dolar, Rupiah Bisa Menguat?

Mengenai pergerakan rupiah pada Kamis (14/8/2025), Sutopo memperkirakan, perhatian pasar masih akan terus tertuju pada sinyal lebih lanjut mengenai kebijakan moneter The Fed.

“Setiap petunjuk yang memperkuat atau melemahkan ekspektasi penurunan suku bunga akan sangat memengaruhi pergerakan dolar AS dan, pada gilirannya, rupiah,” jelasnya.

Sutopo melihat, sentimen pasar secara keseluruhan terhadap aset-aset berisiko (risk-on atau risk-off) juga akan menjadi faktor penentu.

Sutopi memprediksi pergerakan rupiah pada perdagangan Kamis (14/8) akan cenderung stabil di kisaran Rp 16.150–Rp 16.250 per dolar AS. 

“Namun, pergerakan ini sangat sensitif terhadap rilis data ekonomi atau pernyataan penting dari bank sentral global yang dapat mengubah sentimen pasar secara tiba-tiba,” kata Sutopo.

Baca Juga: Rupiah Kembali Menguat pada Rabu (13/8), Ekonom Beberkan Pemicunya

Selanjutnya: Kinerja Masih Kuat, Analis Pasang Rekomendasi Beli Saham RS Mitra Keluarga (MIKA)

Menarik Dibaca: Honor 400 Pro Mengusung Fitur Fast Charging 100W? Nggak Perlu Power Bank Lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×