kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.579   24,00   0,14%
  • IDX 7.042   61,66   0,88%
  • KOMPAS100 1.022   9,67   0,96%
  • LQ45 795   7,42   0,94%
  • ISSI 222   1,61   0,73%
  • IDX30 413   4,22   1,03%
  • IDXHIDIV20 487   4,65   0,96%
  • IDX80 115   0,98   0,86%
  • IDXV30 117   0,54   0,46%
  • IDXQ30 135   1,24   0,93%

Harga Minyak Dunia Ditutup Turun Rabu (14/5), Stok Minyak Mentah AS Naik Tak Terduga


Kamis, 15 Mei 2025 / 05:39 WIB
Harga Minyak Dunia Ditutup Turun Rabu (14/5), Stok Minyak Mentah AS Naik Tak Terduga
ILUSTRASI. Oil pump jack is seen in front of displayed U.S. and Russian flags in this illustration taken, October 8, 2023. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia turun pada Rabu (14/5), setelah data pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah meningkat secara tak terduga pekan lalu, memicu kekhawatiran investor akan kelebihan pasokan di pasar global.

Melansir Reuters, harga minyak Brent untuk kontrak berjangka turun 54 sen atau sekitar 0,81% menjadi US$66,09 per barel.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 52 sen atau 0,82% ke posisi US$63,15 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Diperkirakan Menguat Terbatas hingga Akhir Tahun, Ini Sentimen Pemicunya

Kedua acuan minyak ini sebelumnya diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam dua pekan, didorong oleh jeda sementara dalam perang tarif antara AS dan China.

Namun, harga mulai tertekan setelah laporan Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik sebesar 3,5 juta barel menjadi 441,8 juta barel dalam sepekan terakhir.

Kenaikan ini jauh di atas ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan sebesar 1,1 juta barel.

EIA juga melaporkan bahwa impor bersih minyak mentah AS naik sebesar 422.000 barel per hari pekan lalu.

Data industri dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis Selasa (13/5) sebelumnya juga menunjukkan lonjakan stok minyak mentah sebesar 4,3 juta barel, menurut sumber pasar.

Baca Juga: Harga Minyak Reli: WTI dan Brent Ditutup Menguat Lebih dari 2,5%

“Kenaikan stok dalam data API jelas tidak membantu,” ujar analis UBS, Giovanni Staunovo, mengomentari penurunan harga minyak pada Rabu.

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang tergabung dalam OPEC+ terus meningkatkan pasokan ke pasar.

Namun, pada Rabu, OPEC merevisi turun proyeksi pertumbuhan pasokan minyak dari AS dan negara-negara non-OPEC+ lainnya untuk tahun ini.

“Mereka tidak mengubah proyeksi permintaan, tapi justru menambah pasokan,” ujar Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka di Mizuho.

Baca Juga: Donald Trump Berkunjung ke Timur Tengah, Dampaknya ke Harga Minyak bisa Signifikan?

“Pada titik tertentu, kelebihan pasokan ini akan membanjiri pasar dan mendorong harga turun lebih dalam.”

Selain faktor stok, penguatan nilai tukar dolar AS juga turut menekan harga minyak. Dolar yang lebih kuat membuat harga minyak yang dihitung dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga menekan permintaan.

Selanjutnya: Wall St Rabu (14/5): S&P 500 Nyaris Tak Bergerak, Investor Fokus Menanti Data Ekonomi

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 15 Mei 2025 Keuangan & Karier Cancer Terganggu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×