Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Oleh sebab itu, ia menilai bahwa target itu berpotensi masuk kembali karena untuk hedging,lalu ditambah dengan data ekonomi AS yang cukup baik. "Jika terkoreksi, paling tidak jangka pendek dan hanya sementara," sebutnya.
Ibrahim memproyeksikan harga tembaga capai US$ 13.000 per ton, sementara platinum diperkirakan ke US$ 1.500 per pon.
Selain kedua komoditas itu, emas dan perak juga menikmati kenaikan harganya. Per Kamis (16/5), harga emas telah naik 20,38% secara tahunan (YoY) ke level US$ 2,384 per ons troy dan perak naik 25,02% YoY ke level US$ 29,65.
Baca Juga: Harga Nikel Masih Turun, Begini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham Emitennya
Kedua harga logam itu juga masih akan melaju. Ibrahim menyebut, pendukung kedua harga tersebut adalah inflasi inti yang rendah, spekulasi penurunan suku bunga, stimulus di China, dan tensi geopolitik di Timur Tengah.
"Konflik termasuk dengan Rusia, karena parlemen AS baru menyetujui anggaran untuk Ukraina, Israel, dan Afrika dan ini yang membuat perang akan lama," sebutnya.
Ia perkirakan, harga emas akan capai US$ 2.500 per ons troy dan perak di US$ 30,30 per ons troy.
Baca Juga: Harga Nikel Kembali Melonjak, Begini Prospek Saham INCO hingga ANTM
Lukman juga sependapat, emas akan terus naik oleh permintaan bank sentral dan perak sebagai "poor man's gold" diperkirakan malah akan naik lebih tinggi secara persentase karna karakter dasar yang lebih volatile.
Harga emas diperkirakan di US$ 2.500 - US$ 2.700 per ons troy dan perak di US$ 35 - US$ 38 per ons troy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News