kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Harga Nikel Masih Turun, Begini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham Emitennya


Rabu, 13 Maret 2024 / 15:04 WIB
Harga Nikel Masih Turun, Begini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham Emitennya
ILUSTRASI. Fasilitas pengolahan nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) di Pulau Obi, Halmahera, Maluku Utara.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel tercatat masih turun, meskipun mulai mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir. Melansir Trading Economics, Rabu (13/3), harga nikel turun 20,07% secara tahunan. Namun, harga nikel sudah naik 14,49% dalam sebulan terakhir ke US$ 18.325 per ton.

Pengamat pasar modal sekaligus Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat melihat, volume produksi emiten produsen nikel di Tanah Air masih dalam tren peningkatan. Alhasil, meskipun ada penurunan harga, kinerja mereka di tahun 2023 masih tercatat baik.

Kenaikan produksi juga tidak dilihat Teguh sebagai suatu tantangan yang berpotensi terjadi oversupply. Sebab, hingga hari ini produksinya masih terserap.

“Volume produksi masih akan terus tumbuh. Misalnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memproduksi 70.728 metrik ton nikel dalam matte pada tahun 2023, ini saja naik dari 60.090 ton di tahun 2022,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (12/3).

Baca Juga: Laba Perusahaan Gas Negara (PGAS) Turun 14,75% pada 2023, Simak Rekomendasi Analis

Penurunan harga nikel dalam setahun terakhir memang bagian dari penurunan harga komoditas secara keseluruhan di tahun lalu. Jika melihat tren harga dalam sebulan terakhir, Teguh memperkirakan harga nikel akan kembali stabil di tahun 2024.

“Kinerja emiten nikel masih prospektif, bahkan dengan harga saat ini. Sebab, masih ada kenaikan produksi. Sentimennya bagus, asal tidak kembali terjadi koreksi harga nikel tahun ini,” ungkapnya.

Perlu digarisbawahi, penggunaan nikel tak hanya untuk bahan baku baterai, tetapi juga untuk pembuatan logam dasar lainnya, seperti stainless steel. Logam dasar ini menjadi bahan baku untuk sektor otomotif, properti, dan konstruksi.

Menurut Teguh, emiten nikel yang bisa dilirik investor adalah INCO dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).

INCO masih memiliki price to book value di 1,07 kali, sehingga harganya masih murah. Sementara, PBV NCKL sudah sebesar 2,65 kali.

 

Baca Juga: Harga Nikel Masih Lemah, Cek Rekomendasi Sejumlah Emiten Nikel Berikut Ini

“Jika kinerjanya masih bagus dan tren kenaikan produksi berlanjut di tahun 2024, INCO dan NCKL akan sangat menarik,” tuturnya.

Teguh pun merekomendasikan beli untuk INCO dengan target harga Rp 5.000 per saham. Untuk NCKL, Teguh merekomendasikan buy on weakness dengan entry level di Rp 700 per saham dan target harga Rp 1.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×