Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas sedikit melemah pada Jumat (17/1), tetapi tetap berada di jalur untuk mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.
Data inflasi Amerika Serikat (AS) dan komentar dovish dari pejabat The Fed memicu harapan bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga lebih dari sekali tahun ini.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$2.711,38 per ons troi pada pukul 12:55 GMT. Meski demikian, logam mulia ini telah menguat sekitar 0,8% sepanjang minggu ini.
Kontrak berjangka emas AS turun 0,3% ke US$2.741,90 per ons troi.
Baca Juga: Harga Emas Bersinar Didukung Ekspekstasi Pemangkasan Suku Bunga Fed Dua Kali di 2025
"Emas mendapat dukungan minggu ini, didorong oleh data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan, termasuk angka Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (CPI), serta komentar dovish dari pejabat Federal Reserve," kata Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse by OANDA.
"Ketidakpastian yang terus berlanjut terkait tahun 2025 semakin meningkatkan daya tarik logam mulia ini."
Data AS yang dirilis pada Rabu menunjukkan inflasi inti lebih lemah dari perkiraan, meningkatkan peluang pemotongan suku bunga oleh The Fed.
Para pedagang kontrak berjangka suku bunga kini memproyeksikan hampir 50% kemungkinan akan ada dua pemotongan sebelum akhir tahun.
Gubernur The Fed Christopher Waller bahkan menyebutkan bahwa tiga hingga empat pemotongan dapat terjadi jika data ekonomi AS terus melemah.
Baca Juga: Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Usai Data Inflasi AS Lemah
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Sementara suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Menjelang pelantikan Presiden Terpilih Donald Trump pada 20 Januari, perhatian terpusat pada kebijakannya yang dapat memicu inflasi.
Trump telah berjanji untuk memberlakukan tarif perdagangan yang berpotensi meningkatkan harga barang.
"Meskipun risiko inflasi yang lebih tinggi dapat membatasi laju pemotongan suku bunga, ini juga berarti suku bunga riil yang lebih rendah atau stabil, yang akan mendukung investasi emas," tulis ANZ dalam sebuah catatan.
"Kami memperkirakan aliran dana ke exchange-traded funds (ETF) emas akan kembali positif setelah tiga tahun mengalami arus keluar berturut-turut."
Baca Juga: Harga Emas Naik Tiga Pekan Hingga Jumat (17/1), Ada Harapan Pemangkasan Suku Bunga
Di tempat lain, diskon emas di India melebar ke level tertinggi dalam enam bulan karena kenaikan harga domestik menekan permintaan.
Para perajin emas dan perhiasan di negara tersebut juga menunggu pengumuman anggaran tahunan pemerintah.
Di pasar logam lainnya, harga perak spot turun 0,95% menjadi US$30,49 per ons troi. Palladium naik 0,2% menjadi US$942,71 per ons troi dan platinum naik 1,1% menjadi $945,30 per ons, meskipun diperkirakan akan mencatat minggu terburuk sejak November.
Selanjutnya: Pemadaman Kebakaran Glodok Plaza Rampung, Pencarian Korban Dilanjutkan Esok
Menarik Dibaca: OYO Catat Jakarta Jadi Destinasi Liburan Terpopuler Selama Perayaan Tahun Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News