kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.594.000   17.000   1,08%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Usai Data Inflasi AS Lemah


Jumat, 17 Januari 2025 / 18:46 WIB
Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Usai Data Inflasi AS Lemah
ILUSTRASI. Harga emas Antam mengekor pergerakan positif emas di pasar spot. Emas Antam mencapai rekor harga tertinggi (ATH) usai data inflasi AS melemah.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas Antam mengekor pergerakan positif emas di pasar spot. Emas Antam mencapai rekor harga tertinggi (ATH) usai data inflasi Amerika Serikat (AS) melemah.

Mengutip situs Logam Mulia, Jumat (17/1), harga emas Antam untuk pecahan satu gram berada di level Rp 1.594.000, naik sebesar Rp 17.000 dibandingkan perdagangan kemarin yang sebesar Rp 1.577.000 per gram. Harga emas Antam hari ini melanjutkan tren rekor harga tertinggi yang telah dicapai kemarin, Kamis (16/1).

Harga buyback emas Antam juga mengalami kenaikan di level yang sama pada perdagangan Jumat (17/1). Harga buyback berada di level Rp 1.440.000 per gram atau mengalami kenaikan sebesar Rp 17.000, jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin.

Tren positif harga emas Antam selaras dengan pergerakan harga emas global. Harga emas di pasar spot bertahan mendekati level tertinggi dalam lima minggu di kisaran US$2.718 per ons troi, Jumat (17/1).

Baca Juga: Harga Emas Spot Bersiap untuk Raih Kenaikan Mingguan Ketiga pada Jumat (17/1)

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, emas kian menarik sejalan dengan prospek pemangkasan suku bunga Amerika akan dilanjutkan tahun ini. Pasar mengekspektasikan The Fed akan lebih lunak terkait arah kebijakan, menyusul data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan.

Sebagaimana diketahui, inflasi Produsen (PPI) dan inflasi Konsumen (CPI) AS untuk data harga barang dan jasa di negeri Paman Sam lebih lemah dibandingkan perkiraan konsensus.

Laporan CPI AS Desember 2024 menunjukkan pertumbuhan inflasi umum sesuai ekspektasi, tetapi inflasi inti melambat dari 0.3% menjadi 0.2% MoM secara tak terduga. Laju inflasi tahunan juga terkoreksi dari 3.3% menjadi 3.2%.

‘’Pelemahan inflasi AS dapat memotivasi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga secara lebih agresif. Hal inilah yang menyebabkan kurs Dolar AS melemah,’’ jelas Nanang kepada Kontan.co.id, Jumat (17/1).

Di samping itu, pernyataan dovish pejabat bank sentral The Fed baru-baru ini yang mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga tambahan, telah memperkuat minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).

Kendati demikian, pelaku pasar sebenarnya masih enggan melepas greenback atau dolar di tengah ketidakpastian terkait kebijakan Donald Trump. Mantan presiden AS ke-45 tersebut akan segera dilantik pada 20 Januari 2025.

Nanang mengatakan, Trump dikenal dengan kebijakan pro-pertumbuhan, termasuk pemotongan pajak dan peningkatan belanja infrastruktur. Akan tetapi, kebijakan tersebut dapat memperlebar defisit anggaran AS, melemahkan dolar AS, yang akhirnya bisa mendorong harga emas lebih tinggi.

Terkait adanya gencatan senjata di Timur Tengah dipandang dapat memberikan tekanan sementara bagi harga emas karena redanya ketegangan geopolitik mengurangi permintaan terhadap aset safe haven. Saat situasi geopolitik mereda, investor mungkin cenderung mengalokasikan dana ke aset berisiko seperti saham, sehingga mengurangi minat pada emas.

Nanang menuturkan bahwa harga emas Antam biasanya mengikuti harga emas internasional, yang dihitung berdasarkan harga emas spot dan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah. Namun, karena emas Antam juga mencakup biaya produksi, distribusi, dan margin perusahaan, harga emas Antam cenderung lebih tinggi dibandingkan harga spot global.

‘’Depresiasi rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada kenaikan harga emas di Indonesia. Ketika rupiah melemah, harga emas dalam mata uang lokal menjadi lebih mahal karena emas diperdagangkan dalam dolar AS di pasar internasional,’’ sambungnya.

Mengutip Bloomberg, Jumat (17/1), rupiah spot ditutup di level Rp 16.380 per dolar AS. Rupiah tercatat melemah sekitar 1,17% secara mingguan daripada level akhir pekan lalu di posisi Rp 16.190 per dolar AS.

Nanang berujar, investor emas tetap perlu mempertimbangkan perkembangan situasi global. Dengan prospek pemangkasan suku bunga The Fed, ekonomi global, serta konflik geopolitik, emas berpotensi menguat hingga US$3.000 per ons troi di tahun 2025.

Emas antam juga masih akan terus menguat yang mengikuti harga emas spot dan depresiasi rupiah. Potensi ini yang membuat emas antam cukup sulit turun di bawah Rp 1.300.000 per gram atau di bawah Rp 1.000.000 per gram.

Butuh pemicu yang kuat untuk mendapatkan harga emas lebih murah. Emas antam berpotensi naik menuju Rp 1.500.000 per gram atau bisa lebih tinggi lagi.

Namun dengan kondisi harga emas terus melonjak, investasi emas saat ini sebaiknya dilakukan pembelian secara bertahap. Nanang mengatakan, investor dapat melakukan pembelian secara kecil, dan bila ada fluktuasi harga yang lebih rendah bisa dilakukan buyback kembali.

‘’Emas sebagai aset investasi jangka panjang jadi hal yang bisa dikatakan lindung nilai, saat ruang posisi menahan suku bunga lebih lama masih terbuka,’’ pungkasnya.

Baca Juga: Untung 28,46% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket (17 Januari 2025)

Selanjutnya: Abdul Mu'ti Sebut Sudah Siapkan Konsep Belajar Saat Ramadhan

Menarik Dibaca: Bitcoin Balik ke US$ 100.000, Robert Kiyosaki Proyeksi Harga di Posisi Ini pada 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×