kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.594.000   17.000   1,08%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Harga Emas Spot Bersiap untuk Raih Kenaikan Mingguan Ketiga pada Jumat (17/1)


Jumat, 17 Januari 2025 / 16:03 WIB
Harga Emas Spot Bersiap untuk Raih Kenaikan Mingguan Ketiga pada Jumat (17/1)
ILUSTRASI. Harga emas bertahan mendekati level tertinggi lima minggu pada Jumat (17/1), dan bersiap mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. REUTERS/Michael Dalder


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga emas bertahan mendekati level tertinggi lima minggu pada Jumat (17/1), dan bersiap mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Hal ini didorong oleh data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dirilis awal pekan ini, yang memicu ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunga lebih dari satu kali tahun ini.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$2.709,49 per ons troi pada pukul 08:04 GMT. Sepanjang pekan ini, emas telah naik sekitar 1%, setelah mencapai level tertinggi sejak 12 Desember pada Kamis (16/1).

Baca Juga: Harga Emas Antam Sebulan Naik 4,87%, Hari Ini Menanjak (17 Januari 2025)

Kontrak berjangka emas AS turun 0,4% menjadi US$2.740.

Ajay Kedia, direktur di Kedia Commodities, Mumbai mengatakan bahwa emas mendapatkan dukungan dari pelemahan dolar AS setelah data inflasi yang memicu ekspektasi pemotongan suku bunga.

"Kami melihat support di US$2.694, dan jika level US$2.720 ditembus, harga bisa menuju US$2.770," kata Kedia.

Baca Juga: Harga Emas Naik Tiga Pekan Hingga Jumat (17/1), Ada Harapan Pemangkasan Suku Bunga

Ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed meningkat setelah data pada Rabu menunjukkan inflasi inti lebih lemah dari perkiraan.

Selain itu, Gubernur The Fed Christopher Waller menyatakan bahwa tiga hingga empat pemotongan suku bunga masih mungkin tahun ini jika data ekonomi AS terus melemah.

"Meski ekspektasi pasar terkait pemotongan suku bunga The Fed tetap penting, kami percaya emas akan menegaskan daya tariknya sebagai diversifier risiko di tengah ketidakpastian makro dan geopolitik," tulis analis ANZ dalam catatan mereka.

"Kami juga percaya sensitivitas emas terhadap pendorong tradisionalnya – suku bunga dan dolar AS – akan tetap berfluktuasi pada 2025."

Presiden AS yang akan dilantik kembali, Donald Trump, akan memulai masa jabatan keduanya minggu depan, dengan fokus pada kebijakan-kebijakannya yang menurut analis dapat memicu inflasi.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Dekati Level Tertinggi Sebulan

Michael Langford, Chief Investment Officer di Scorpion Minerals, menyatakan, "Ketidakpastian yang meningkat akibat pemerintahan baru dan potensial tindakannya memengaruhi emas sebagai instrumen untuk memperdagangkan volatilitas jangka pendek."

Di tempat lain, harga perak spot turun 0,7% menjadi US$30,57 per ons troi, tetapi diperkirakan mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Palladium melemah 0,4% menjadi US$936,91, turun sekitar 1% sepanjang pekan ini. Platinum stabil di US$931,18, tetapi diperkirakan mencatat pekan terburuk sejak Agustus.

Selanjutnya: Bulog Tegaskan Hanya Gabah Sesuai Standar yang Dibeli Rp 6.500/kg

Menarik Dibaca: 15 Daftar Makanan Penurun Gula Darah Tercepat, Cek Selengkapnya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×