Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas mencapai level tertinggi dalam tiga minggu pada Jumat (3/1), didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan permintaan safe-haven.
Sementara pasar bersiap menghadapi kemungkinan perubahan ekonomi dan suku bunga di bawah Presiden AS terpilih Donald Trump.
Melansir Reuters, harga emas spot hampir tidak berubah pada US$2.654,21 per ons troi pada pukul 09:17 GMT, setelah menyentuh level tertinggi sejak 13 Desember. Bullion telah naik sekitar 1,3% sepanjang pekan ini.
Sementara, kontrak berjangka emas AS stabil di $2.668,70.
Baca Juga: Tren Bullish Emas Berlanjut Didukung Pembelian Bank Sentral hingga Konflik Geopolitik
Indeks dolar melemah 0,4% dari level tertinggi dua tahun yang dicapai pada sesi sebelumnya, membuat emas yang dihargai dalam dolar lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain.
“Emas memulai tahun dengan nada positif, menikmati dorongan dari permintaan safe-haven sementara saham-saham berisiko berjuang mempertahankan kenaikan awal,” ujar Han Tan, Kepala Analis Pasar di Exinity Group.
Di Gaza, serangan udara Israel menewaskan setidaknya 68 warga Palestina, menurut otoritas Gaza.
Sementara itu, Rusia meluncurkan serangan drone ke ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Rabu, menurut pejabat kota.
Inaugurasi Trump pada 20 Januari mendatang meningkatkan ketidakpastian, dengan kebijakan tarif dan proteksionisnya yang diharapkan oleh banyak ekonom bersifat inflasioner dan berpotensi memicu perang dagang.
“Pasar sadar bahwa kebijakan Trump berisiko membangkitkan kembali tekanan inflasi di AS, yang seharusnya menguntungkan emas selama logam mulia ini tetap dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi,” tambah Tan.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik, Menuju Minggu Terbaik Sejak November
Setelah tiga kali pemangkasan suku bunga berturut-turut pada 2024, bank sentral AS kini memperkirakan hanya dua pemangkasan pada 2025 karena inflasi yang masih tinggi.
Untuk logam lainnya; harga perak spot naik 0,5% menjadi US$29,72 per ons troi.
“Rendahnya hasil riil AS dan produksi industri global yang lebih kuat diperkirakan akan mendukung perak pada 2025,” tulis UBS dalam catatan, dengan perkiraan harga perak di kisaran US$36-38 per ons troi pada 2025.
Platinum naik 0,9% menjadi US$931,45 dan paladium naik 1,4% menjadi US$924,06. Kedua logam tersebut berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan.
Selanjutnya: DPR Diminta Segera Tindaklanjuti Putusan MK Soal Penghapusan Presidential Threshold
Menarik Dibaca: Cara Bijak Investasi di Pasar Saham, Ini Tips dari BNI Sekuritas!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
