Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas mencapai kenaikan tertinggi lebih dari sebulan di perdagangan Jumat (17/1). Lonjakan harga turut dirasakan harga emas Antam yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa alias All Time High (ATH).
Berdasarkan data Tradingeconomics, emas diperdagangkan sekitar US$ 2.710 per ons troi pada hari Jumat (17/1), mendekati level tertinggi satu bulan dan berada di jalur kenaikan mingguan ketiga.
Research and Development ICDX Taufan Dimas Hareva mencermati bahwa kenaikan harga emas baru-baru ini yang didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pelemahan inflasi, meningkatkan peluang bagi bank sentral AS untuk memangkas suku bunga hingga dua kali pada tahun ini.
Gubernur The Fed Christopher Waller menyebutkan potensi tiga hingga empat kali pemangkasan suku bunga jika ekonomi melemah lebih lanjut, turut mendukung kenaikan harga emas.
Baca Juga: Bukan Bitcoin! Robert Kiyosaki Ungkapkan Aset yang Harus Dibeli Sebelum Harga Meroket
Selain itu, ketidakpastian terkait kebijakan Presiden terpilih Donald Trump, yang sebelumnya telah berjanji akan memberlakukan tarif perdagangan tinggi, memunculkan kekhawatiran inflasi.
"Jika kebijakan tarif Trump diterapkan, harga emas bisa mendapatkan dorongan tambahan sebagai aset lindung nilai. Sementara itu, gencatan senjata di Timur Tengah, terutama antara Israel dan Hamas, berpotensi mengurangi permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven," kata Taufan kepada Kontan.co.id, Jumat (17/1).
Analis PT Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan mencermati, emas didukung oleh ekspektasi suku bunga dipangkas sebanyak dua kali di tahun 2025. Selain itu, emas mungkin diuntungkan oleh ketidakpastian yang diciptakan Trump saat kembali menjabat sebagai presiden AS.
Bram menjelaskan, nada hawkish The Fed sebelumnya telah mengangkat dolar AS yang menekan mata uang terutama yang terkena dampak tarif impor Trump. Kebijakan Trump akan sangat pro-dolar AS dan lebih cenderung menjadi batu sandungan bagi musuh dagangnya.
"Namun kenaikan tarif impor dan potensi perang dagang akan memberi ketidakstabilan yang menguntungkan bagi emas. Sehingga, emas diproyeksi akan naik lebih tinggi lagi," ucap Bram kepada Kontan.co.id, Jumat (17/1).
Baca Juga: Perang Dagang Trump 2.0 Bayangi Dunia Usaha di 2025
Trump juga berniat ingin menguasai wilayah Panama dan Greenland. Ambisi Trump itu diperkirakan akan menciptakan ketegangan yang bisa menguntungkan emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).
Bram menuturkan bahwa lonjakan harga emas global berpengaruh bagi emas Antam. Terlebih lagi, keputusan Bank Indonesia (BI) dinilai sangat berani dengan memangkas suku bunga saat The Fed justru masih menunda pemangkasan.
Bank Indonesia telah memangkas suku bunga 25 bps menjadi 5,75% pada pertemuan 14-15 Januari 2025. Pemangkasan suku bunga BI dapat berpengaruh terhadap minat investasi emas dalam negeri untuk menyimpan kekayaanya dalam bentuk emas.
"Emas berpotensi menguat, sehingga disarankan dapat menabung emas dan mencicilnya dalam bentuk fisik maupun non fisik," imbuh Bram.
Baca Juga: Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Usai Data Inflasi AS Lemah
Taufan menyebutkan bahwa harga emas internasional yang bergerak naik telah mengerek pergerakan emas Antam. Di samping faktor harga emas global, harga emas domestik turut dipengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
‘’Jika Rupiah mengalami depresiasi lebih lanjut, maka harga emas dalam negeri akan semakin terdorong naik,’’ jelas Taufan.
Mengutip situs Logam Mulia, Jumat (17/1), harga emas Antam untuk pecahan satu gram berada di level Rp 1.594.000, naik sebesar Rp 17.000 dibandingkan perdagangan kemarin yang sebesar Rp 1.577.000 per gram. Harga emas Antam hari ini melanjutkan tren rekor harga tertinggi yang telah dicapai kemarin, Kamis (16/1).
Harga buyback emas Antam juga mengalami kenaikan di level yang sama pada perdagangan Jumat (17/1). Harga buyback berada di level Rp 1.440.000 per gram atau mengalami kenaikan sebesar Rp 17.000, jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin.
Baca Juga: Harga Emas Spot Bersiap untuk Raih Kenaikan Mingguan Ketiga pada Jumat (17/1)
Secara keseluruhan, Taufan memandang, kondisi pasar saat ini dapat membawa harga emas global tetap bullish dengan target rata-rata harga emas berkisar di antara US$ 2.800 per ons troi-US$ 3.000 per ons troi pada 2025.
Dia memperkirakan, harga emas Antam kemungkinan akan terus mengikuti pergerakan harga emas global. Taufan memperkirakan rentang harga emas Antam bisa mencapai Rp 1.200.000 per gram-Rp 1.400.000 per gram, tergantung fluktuasi nilai tukar rupiah.
Sementara itu, Bram memperkirakan, harga emas global di tahun 2025 bisa mencapai US$ 2.900 per ons troi-US$3.000 per ons troi. Tidak hanya emas, bahkan saudaranya yaitu perak berpotensi menggeliat dengan perkiraan di kisaran US$ 37 per ons troi–US$ 40 per ons troi.
Persentase kenaikan perak bahkan dapat melebihi emas. Optimisme itu karena permintaan perak sangat signifikan akhir-akhir ini untuk industri mobil listrik, panel surya, dan industri AI. Di lain sisi, persediaan perak di Meksiko yang merupakan penghasil perak terbesar dunia, berpotensi akan defisit tidak lama lagi.
Selanjutnya: Pembahasan Omnibus Law Politik Dilakukan Selepas Masa Reses DPR RI
Menarik Dibaca: Bitcoin Balik ke US$ 100.000, Robert Kiyosaki Proyeksi Harga di Posisi Ini pada 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News