kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Harga Emas Spot Sedikit Meredup Kamis (5/12), di Tengah Penantian Data Payroll AS


Kamis, 05 Desember 2024 / 16:30 WIB
Harga Emas Spot Sedikit Meredup Kamis (5/12), di Tengah Penantian Data Payroll AS
ILUSTRASI. Harga emas melemah tipis pada Kamis (5/12) seiring dengan kehati-hatian investor menjelang laporan payroll Amerika Serikat (AS). REUTERS/Kim Hong-Ji


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga emas melemah tipis pada Kamis (5/12) seiring dengan kehati-hatian investor menjelang laporan payroll Amerika Serikat (AS), yang diperkirakan akan memberikan petunjuk mengenai langkah kebijakan moneter The Fed berikutnya. 

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Stabil, Pasar Menunggu Katalis Data Payroll AS

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$2.648,02 per ons troi pada pukul 07.26 GMT. Sementara emas berjangka AS juga melemah 0,1% menjadi US$2.672,90. 

Ajay Kedia, direktur Kedia Commodities, menyatakan bahwa harga emas menemukan dukungan kuat di level US$2.600.

"Kami optimistis terhadap emas karena pengaruh situasi geopolitik, dedolarisasi, dan pembelian bank sentral, serta memperkirakan harga emas dapat mencapai US$3.000 pada Maret 2025," ungkapnya. 

Sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan geopolitik, emas terus menarik perhatian investor.

Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Minus 1,10%, Hari Ini Naik Tebal (5 Desember 2024)

Namun, prospek kenaikan suku bunga dapat mengurangi daya tarik emas, karena aset tanpa imbal hasil seperti emas menjadi kurang menarik. 

Ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu menyampaikan bahwa ekonomi AS menunjukkan ketahanan yang lebih kuat daripada yang diperkirakan sejak bank sentral mulai memangkas suku bunga pada September.

Powell mengindikasikan preferensi untuk langkah pemotongan yang lebih lambat di masa mendatang. Presiden The Fed Bank of San Francisco Mary Daly menambahkan, "Tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga." 

Pasar kini menantikan laporan payroll AS pada Jumat, diikuti data inflasi untuk November pekan depan.

Berdasarkan FedWatch Tool dari CME Group, probabilitas pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini mencapai 74%. 

"Setelah mencatat kinerja yang kuat tahun ini, harga emas kemungkinan akan sedikit tertekan dalam jangka pendek," tulis analis ANZ dalam sebuah catatan, seraya menambahkan bahwa penguatan dolar baru-baru ini menjadi hambatan utama bagi permintaan emas. 

Harga perak juga menghadapi tekanan serupa, tetap stabil di US$31,28 per ons troi.

Baca Juga: Harga Emas Menguat, Didorong Data Ekonomi AS

"Harga perak akan sulit naik seiring dengan konsolidasi harga emas dalam jangka pendek," tambah ANZ. 

Sementara itu, Perth Mint melaporkan bahwa penjualan emas dan peraknya hampir dua kali lipat pada November dibandingkan bulan sebelumnya, mencerminkan minat investor yang berkelanjutan. 

Di antara logam mulia lainnya, platinum turun 0,2% menjadi US$943,14 per ons troi dan paladium naik tipis 0,1% menjadi US$978,58. 

Para pelaku pasar emas saat ini memusatkan perhatian pada data ekonomi yang akan datang, dengan laporan payroll AS dan data inflasi yang diperkirakan akan memengaruhi langkah berikutnya dari Federal Reserve dan pasar logam mulia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×