kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Harga Emas Diprediksi Makin Berkilau Usai Rilis Data Inflasi AS


Kamis, 16 Mei 2024 / 12:21 WIB
Harga Emas Diprediksi Makin Berkilau Usai Rilis Data Inflasi AS
ILUSTRASI. Emas batangan. REUTERS/Kim Hong-Ji


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas hari ini mengalami kenaikan usai rilis data inflasi Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS). Data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dirilis baru-baru ini menunjukkan penurunan inflasi inti ke level terendah dalam 3 tahun sebesar 3,4%.

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mencermati, emas cenderung menguat saat berita inflasi AS tersebut dirilis, sementara dolar AS justru melemah. Ini memberikan dorongan signifikan bagi harga emas karena investor cenderung mengambil kesempatan untuk membeli logam mulia, mengantisipasi kenaikan harga lebih lanjut.

Namun, dia juga mencatat bahwa dalam jangka pendek, harga emas mungkin akan mengalami sedikit penurunan terlebih dahulu sebelum melanjutkan tren kenaikan. Setelah periode penurunan ini berakhir, harga emas diprediksi akan kembali menguat, didorong oleh sentimen pasar yang positif terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

"Investor perlu bersikap wait and see sebelum mengambil langkah lebih jauh," kata Fischer dalam riset yang dibagikan, Kamis (16/5).

Baca Juga: Harga Emas Spot di Level US$2.388,10 Kamis (16/5), Dipicu Harapan Suku Bunga The Fed

Mengutip Bloomberg, Kamis (16/5) pukul 11.40 WIB, harga emas 0,23% ke level US$2.391 per ons troi. Sementara Dolar turun 0,2% terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.

Dalam konteks global, Fischer menilai, meskipun emas terlihat menunjukkan beberapa penguatan minggu lalu, harganya tetap di bawah tekanan karena suku bunga AS yang tinggi diperkirakan akan bertahan lebih lama. Kekhawatiran ini membuat para pedagang lebih berhati-hati, meskipun bias mereka tetap condong pada dolar AS.

Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada data Building Permits yang akan dirilis hari ini. Data tersebut diperkirakan akan melemahkan dolar AS, yang pada gilirannya dapat memberikan dorongan tambahan bagi harga emas.

Fischer menekankan pentingnya memperhatikan data Building Permits ini karena dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah pergerakan dolar AS dan dampaknya terhadap harga emas.

Secara keseluruhan, prediksi Fischer menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa faktor yang dapat menekan harga emas dalam jangka pendek, tren jangka panjang tetap positif. Investor disarankan untuk memperhatikan rilis data ekonomi penting dan menyesuaikan strategi investasi mereka sesuai dengan pergerakan pasar.

“Dengan pendekatan wait and see saat ini, investor dapat memanfaatkan peluang kenaikan harga emas setelah koreksi jangka pendek berakhir,” tuturnya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 22.000 ke Rp 1.354.000 Per Gram pada Kamis (16/5)

Dengan perhatian pasar tertuju pada data Building Permits dan prediksi pelemahan dolar AS, emas tetap menjadi aset yang menarik untuk diamati.

Kenaikan tipis yang tercatat pada pagi hari ini menunjukkan bahwa sentimen pasar terhadap emas masih cukup kuat, dan data ekonomi yang akan datang akan memainkan peran kunci dalam menentukan arah pergerakan harga emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×