Reporter: Titis Nurdiana, Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), yang mengelola Proyek Emas Pani di Gorontalo dikabarkan akan menggelar penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO).
Berdasarkan penuturan sumber KONTAN, saat ini anak usaha MDKA yang mengelola Proyek Emas Pani sudah mendaftarkan diri ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Saat ini sudah masuk tahap registrasi kedua di OJK," jelas sumber KONTAN belum lama ini.
Jika tidak ada aral melintang, IPO anak usaha MDKA ini bakal dilakukan pada September 2025. Bahkan, IPO ini digadang-gadang menjadi aksi penawaran umum saham perbesar di 2025.
Baca Juga: Merdeka Copper (MDKA) Siap Melunasi Obligasi Rp 1,7 Triliun
Entitas MDKA ini dikabarkan sudah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai underwriter. KONTAN sudah menghubungi kedua sekuritas tersebut.
Manajemen Indo Premier Sekuritas bilang sampai saat ini belum ada informasi terbaru dari tim terkait yang bisa disampaikan. Setali tiga uang, manajemen Trimegah Sekuritas juga enggan untuk memberikan komentar.
KONTAN juga mengkonfirmasi kepada manajemen MDKA. General Manager Communications Merdeka Copper Gold Tom Malik mengatakan saat ini ia belum memiliki informasi mengenai aksi korporasi tersebut.
“Maaf, saya belum ada informasi mengenai hal ini,” katanya kepada KONTAN, Rabu (27/8/2025).
Melansir laman resmi Merdeka Copper Gold, Proyek Pani dikelola oleh PT Merdeka Gold Resources dan anak-anak perusahaannya. Di mana, MDKA merupakan pemegang saham mayoritas Merdeka Gold Resources.
Proyek Emas Pani masih dikembangkan di Gunung Pani di Pulau Sulawesi untuk menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik dan memiliki kandungan lebih dari 7 juta ounces emas.
Baca Juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) Lunasi Obligasi Senilai Rp 250 Miliar
Fase awal pengembangan Proyek Emas Pani akan menggunakan metode pengolahan heap leach dengan kapasitas 7 juta ton bijih per tahun, dengan target produksi sekitar 140.000 ounces emas per tahun.
Di fase berikutnya, akan dibangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) dengan kapasitas awal 7,5 juta ton per tahun dan akan diekspansi menjadi 12 juta ton pada 2030. Gabungan kapasitas heap leach dan CIL akan mencapai 19 juta ton per tahun.
Hingga akhir kuartal II-2025, pengembangan Proyek Emas Pani sudah mencapai 67%. Di mana, pekerjaan rekayasa detail dan pengadaan telah selesai dan kontraktor lokal sedang memasang infrastruktur pemrosesan dan kelistrikan.
Fasilitas pelabuhan juga sudah beroperasi dan tempat penyimpanan bahan bakar sudah ada. Proses commissioning ditargetkan pada akhir 2025 dengan produksi emas pertama yang diperkirakan dimulai pada kuartal I-2026
Selanjutnya: Pemerintah Prabowo Tambah Utang Rp 781,8 Triliun pada 2026, Ini Rinciannya
Menarik Dibaca: Pasar Kripto Memantul Naik, Ini Jawara Kripto Top Gainers
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News