Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas mendatar pada hari Rabu (15/5) karena investor menantikan data inflasi AS yang dapat memberikan petunjuk mengenai jalur penurunan suku bunga Federal Reserve.
Harga emas di pasar spot bertahan di level US$ 2.359,02 per ons, pada 0314 GMT, setelah naik 1% pada hari Selasa.
Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,2% menjadi US$ 2.364,60 per ons.
Data indeks harga konsumen AS alias Consumer Price Index (CPI) akan dirilis pada pukul 12.30 GMT. Menurut jajak pendapat Reuters, data tersebut diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi inti pada bulan April naik 0,3% secara bulanan, alias turun dari 0,4% pada bulan sebelumnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 8.000 ke Rp 1.332.000 Per Gram pada Rabu (15/5)
"Jika CPI mulai sedikit turun, hal ini akan berdampak positif bagi emas karena emas berada dalam posisi yang fantastis untuk memanfaatkan dinamika tersebut mengingat ketahanannya hingga saat ini," kata Kyle Rodda, seorang analis pasar keuangan di Capital.com.
Namun dia bilang, jika CPI lebih tinggi dari perkiraan maka hal ini akan benar-benar mengguncang seluruh pasar dan kepercayaan bahwa suku bunga dapat diturunkan.
Laporan pekerjaan yang lesu pada minggu lalu dan laporan gaji AS yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan April telah meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Selasa bahwa ia memperkirakan inflasi AS akan terus menurun pada tahun 2024 dan kecil kemungkinannya bafi bank sentral untuk menaikkan suku bunga lagi.
Namun, data pada hari Selasa menunjukkan bahwa harga produsen AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan April.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News