Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas Antam melanjutkan rekor harga tertinggi di perdagangan Jumat (17/1). Kenaikan harga logam mulia seturut positifnya pergerakan harga emas di pasar global.
Mengutip situs Logam Mulia, harga emas Antam untuk pecahan satu gram berada di level Rp 1.594.000, lebih tinggi Rp 17.000 dibandingkan perdagangan kemarin yang sebesar Rp 1.577.000 per gram. Harga emas Antam hari ini melanjutkan tren rekor harga tertinggi alias All Time High (ATH) yang dicapai pada Kamis (16/1).
Harga buyback emas Antam juga mengalami kenaikan di level yang sama pada perdagangan Jumat (17/1). Harga buyback berada di level Rp 1.440.000 per gram atau mengalami kenaikan harga Rp 17.000 jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tiga Pekan Hingga Jumat (17/1), Ada Harapan Pemangkasan Suku Bunga
Tren positif harga emas Antam selaras dengan pergerakan harga emas global. Harga emas di pasar spot bertahan mendekati level tertinggi dalam lima minggu pada hari Jumat (17/1) dan bersiap untuk kenaikan minggu ketiga berturut-turut.
Mengutip Reuters, harga emas spot stabil di US$2.711,63 per ons troi. Emas batangan telah naik sekitar 1% sejauh minggu ini, didukung data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dirilis awal minggu ini menghidupkan kembali ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin akan memangkas suku bunga lebih dari sekali di tahun 2025.
Ajay Kedia, direktur di Kedia Commodities Mumbai, melihat bahwa harga emas telah didukung oleh melemahnya dolar setelah data inflasi minggu ini berpihak pada ekspektasi penurunan suku bunga.
Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed meningkat setelah data pada hari Rabu (15/1) menunjukkan inflasi inti yang lebih rendah dari perkiraan, dan Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Kamis (16/1) bahwa tiga atau empat pemangkasan suku bunga masih mungkin dilakukan tahun ini jika data ekonomi AS semakin melemah.
"Kami melihat support di US$2.694 dan penembusan level US$2.720 akan membawa harga menuju US$2.770 di sisi yang lebih tinggi," ungkap Kedia yang dikutip dari Reuters, Jumat (17/1).
Sementara itu, Analis ANZ mencermati ekspektasi pasar seputar pemangkasan suku bunga Fed tetap penting. Emas akan menegaskan daya tariknya sebagai diversifikasi risiko di tengah ketidakpastian makro dan geopolitik.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Lagi Rp 17.000 Per Gram Hari Ini Jumat (17/1/2025)
"Kami percaya sensitivitas emas terhadap pendorong tradisionalnya – suku bunga dan dolar AS – akan terus bergejolak pada tahun 2025," paparnya.
Di lain sisi, Presiden terpilih Donald Trump turut menjadi sorotan karena akan memulai masa jabatan keduanya minggu depan. Fokus pasar tetap pada kebijakannya yang diperkirakan analis akan memicu inflasi.
"Peningkatan ketidakpastian karena pemerintahan yang akan datang dan tindakan potensialnya memengaruhi emas sebagai instrumen untuk memperdagangkan volatilitas jangka pendek," kata Michael Langford, kepala investasi di Scorpion Minerals.
Selanjutnya: 5 Tips yang Bisa Dipakai Orangtua Agar Anak Terbiasa Bangun Pagi
Menarik Dibaca: Sering Haus Salah Satu Tanda Diabetes, Begini Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News