Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
Selain itu, suku bunga bank-bank sentral dunia yang tinggi menyebabkan ada kekhawatiran adanya kemungkinan resesi. Hal itu pun mempengaruhi pertumbuhan perlambatan ekonomi global.
“Akhirnya, kekhawatiran itu menyebabkan penurunan permintaan CPO, sehingga terjadi oversupply dari para produsen dan menurunkan average selling price emiten produsen CPO,” paparnya.
Nafan mengatakan, sentimen positif yang dapat mempengaruhi kenaikan kinerja emiten CPO di tahun 2023 adalah permintaan dari China dan India yang bisa naik.
Meskipun dibayangi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, Nafan melihat, pertumbuhan ekonomi China dan India cenderung masih solid di tahun ini.
“Sementara, dari domestik, permintaan untuk CPO masih kuat, karena pertumbuhan ekonomi kita di tahun ini yang didorong meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat,” katanya.
Nafan juga memberikan rekomendasinya kepada beberapa emiten CPO. Rekomendasi Nafan adalah buy untuk AALI dengan target harga Rp 9.250 per saham dan buy untuk LSIP dengan target harga Rp 1.180 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News