kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Bangun Pabrik Baru, Anak Usaha Bintang Mitra (BMSR) Dapat Kenaikan Fasilitas Kredit


Jumat, 25 Juli 2025 / 10:58 WIB
Bangun Pabrik Baru, Anak Usaha Bintang Mitra (BMSR) Dapat Kenaikan Fasilitas Kredit
ILUSTRASI. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) melalui PT Hidrogen Peroxida Indonesia menandatangani Akta Perubahan Pertama Perjanjian Kredit Sindikasi.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) melalui PT Hidrogen Peroxida Indonesia menandatangani Akta Perubahan Pertama Perjanjian Kredit Sindikasi yang dilakukan pada Rabu (23/7) lalu. Sebagai catatan, PT Hidrogen Peroxida Indonesia merupakan anak usaha BMSR dengan kepemilikan saham 46%.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), akta perubahan yang dimaksud adalah penambahan fasilitas kredit yang semula berjumlah Rp 160 miliar menjadi Rp 350 miliar dengan opsi peningkatan menjadi Rp 600 miliar.

Fasilitas kredit ini didapat dari sejumlah bank nasional, antara lain PT Bank Victoria International Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, PT Bank Pembangunan Daerah Sulselbar, PT Bank Sinarmas Tbk, dan PT Bank Oke Indonesia Tbk.

“Penambahan fasilitas kredit ini untuk tujuan pembangunan pabrik Hidrogen Peroksida (H2O2) yang berlokasi di Desa Mangunreja, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Banten,” tulis Direktur Utama BMSR Hermawan dalam keterbukaan informasi, Jumat (25/7/2025).

Dia menambahkan, pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 20.000 metrik ton (100% konsentrasi0 atau 40.000 metrik ton (50% konsentrasi) per tahun, sehingga menjadikannya sebagai pabrik H2O2 terbesar kedua di Indonesia.

Proyek ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor hidrogen peroksida Indonesia yang mencapai 40.000 metrik ton pada 2023. Proyek tersebut juga akan memperkuat diversifikasi bisnis BMSR dalam bidang perdagangan besar bahan dan barang kimia.

Selanjutnya: Airlangga: Pembebasan TKDN Produk AS Hanya Berlaku untuk Telekomunikasi dan Alkes

Menarik Dibaca: Awas Patah Hati, 6 Film Ini Ceritakan Orang yang Tepat di Waktu yang Salah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×