kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemerintah Revisi DMO Sawit, Simak Rekomendasi Saham Emiten CPO


Jumat, 06 Januari 2023 / 05:35 WIB
Pemerintah Revisi DMO Sawit, Simak Rekomendasi Saham Emiten CPO


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) merevisi kebijakan domestic price obligation (DMO) minyak sawit (crude palm oil/CPO) menjadi lebih kecil yakni 1:6 dari yang sebelumnya sekitar 1:8. 

Kebijakan ini dilakukan guna memastikan pasokan minyak sawit sebagai bahan baku minyak goreng dalam negeri tercukupi.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani melihat kebijakan yang dikeluarkan Kemendag terhadap emiten CPO seharusnya minim karena masih 6 kali lipat dari yang dipasok tersebut. Sehingga emiten masih bisa memanfaatkan kenaikan CPO tahun 2023. 

Baca Juga: Kebijakan DMO Minyak Sawit Diperketat

"Dampaknya minim karena kebijakan ini dilaksanakan untuk prioritas pasar domestik dan ini langkah yang bagus. Menunju bulan Ramadan pemerintah ingin memastikan pasokan yang cukup untuk memenuhi permintaan domestik," ujarnya kepada Kontan.co.id, kamis, (5/1).

Selain itu, langkah ini dilaksanakan untuk antisipasi kenaikan permintaan tahun 2023 dari CPO, sehingga ada kemungkinan permintaan dari pasar domestik tahun 2023 bisa mengganti nilai ekspor yang akan hilang dari kebijakan tersebut. 

Arjun menjelaskan emiten CPO perlu menyiapkan strategi untuk mencaplok kenaikan permintaan dari pasar domestik karena kebijakan tersebut dilakukan untuk prioritaskan pasar domestik.

"Kalau kita lihat pasar domestik lumayan besar dan ada banyak peluang untuk mencaplok pasar besar ini," jelasnya. 

 

Baca Juga: Indonesia Akan Perketat Lagi Aturan Ekspor CPO Mulai 1 Januari 2023

Menurut Arjun, kenaikan harga CPO sebenarnya hanya gelombang, bukan uptrend dibandingkan awal bulan November 2022 berdasarkan Crude Palm Oil futures. 

Selain itu, Arjun mengatakan rata-rata harga CPO akan tetap tinggi mencapai MYR 3.750-4.500 per ton pada tahun 2023. Lantaran minyak nabati masih dibutuhkan dalam kebutuhan sehari-hari.

Meski begitu, Arjun merekomendasikan beli untuk saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan target harga Rp 8.200 dengan harga support di level Rp 7.825.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×