kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonom: Rupiah terus menguat hingga akhir tahun


Kamis, 21 Juli 2016 / 21:08 WIB
Ekonom: Rupiah terus menguat hingga akhir tahun


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penguatan rupiah diduga analis bisa lebih tajam dari posisi sekarang. Hanya saja diperkirakan hal tersebut tidak sejalan dengan kebutuhan fundamental ekonomi Indonesia.

Di pasar spot, Kamis (21/7) posisi rupiah menguat 0,10% di level Rp 13.099 per dollar AS dibanding hari sebelumnya namun sudah terbang 4,99% sejak awal tahun 2016. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia valuasi rupiah menukik 0,16% di level Rp 13.122 per dollar AS dengan penguatan 4,87% sejak awal tahun.

Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Aset Manajemen mengatakan secara teoritis penguatan rupiah bisa menyentuh level Rp 12.500 - Rp 12.800 per dollar AS. Banyak ruang teoritis yang bisa mengangkat rupiah ke level tersebut. Namun dari sisi fundamental, tekanan eksternal masih terus membayangi.

"Arus penguatan memang seharusnya bisa lebih signifikan terutama kalau berkaca dari inflow di saham dan obligasi," kata Lana. Selain juga dukungan data dalam negeri seperti neraca perdagangan, inflasi dan cadangan devisa yang positif.

Dugaan Lana penguatan rupiah yang tertahan ini terjadi karena intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Hanya saja hal tersebut tidak dapat dipastikan mengingat hal tersebut tidak terlihat jelas di pasar.

Menurutnya intervensi ini memang sudah sewajarnya dilakukan. "Kalaupun ada intervensi ya karena memang dibutuhkan oleh ekonomi kita," ujar Lana.

Sebab kalau dilakukan intervensi terhadap penguatan rupiah artinya dollar AS akan diburu, rupiah akan disebar di pasar yang kemudian itu baik bagi inflasi. Mengingat inflasi seperti saat ini, tentunya intervensi bisa berimbas positif bagi level inflasi.

Di sisi lain, intervensi bisa juga menjadi sarana Bank Indonesia untuk menambah cadangan devisa. "Untuk membuktikan intervensi benar dilakukan atau tidak, kita tinggal mencermati rilis cadangan devisa tiap bulannya, kalau terus bertambah ya bisa saja ada intervensi," jelas Lana.

Namun jika berbicara mengenai upaya Indonesia mengikuti currency war menurutnya hal tersebut tidak mengarah ke sana. "Belum kuat rupiah dan ekonomi kalau ikut currency war. Intervensi sekarang cuma karena kebutuhan aja," papar Lana.

Di luar itu, hingga akhir tahun Lana memprediksi rupiah masih terus bisa menguat. Ditambahkan Lana hingga akhir tahun rupiah akan bergerak di kisaran Rp 12.500 - Rp 13.280 per dollar AS.

Itu mengingat rupiah akan ditopang oleh dana repatriasi dari tax amnesty, aktivitas industri yang bergerak dan sajian data yang positif. Ditambah lagi peluang kenaikan suku bunga AS yang kian mengempis. "Kalau Juli ini The Fed tahan suku bunga sampai akhir tahun nggak akan naik lagi," tutur Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×