Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
Di sisi lain, intervensi bisa juga menjadi sarana Bank Indonesia untuk menambah cadangan devisa. "Untuk membuktikan intervensi benar dilakukan atau tidak, kita tinggal mencermati rilis cadangan devisa tiap bulannya, kalau terus bertambah ya bisa saja ada intervensi," jelas Lana.
Namun jika berbicara mengenai upaya Indonesia mengikuti currency war menurutnya hal tersebut tidak mengarah ke sana. "Belum kuat rupiah dan ekonomi kalau ikut currency war. Intervensi sekarang cuma karena kebutuhan aja," papar Lana.
Di luar itu, hingga akhir tahun Lana memprediksi rupiah masih terus bisa menguat. Ditambahkan Lana hingga akhir tahun rupiah akan bergerak di kisaran Rp 12.500 - Rp 13.280 per dollar AS.
Itu mengingat rupiah akan ditopang oleh dana repatriasi dari tax amnesty, aktivitas industri yang bergerak dan sajian data yang positif. Ditambah lagi peluang kenaikan suku bunga AS yang kian mengempis. "Kalau Juli ini The Fed tahan suku bunga sampai akhir tahun nggak akan naik lagi," tutur Lana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News