kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Dolar AS Tertekan, Prospek Reksadana Offshore Disokong Pasar Non-AS


Senin, 30 Juni 2025 / 22:11 WIB
Dolar AS Tertekan, Prospek Reksadana Offshore Disokong Pasar Non-AS
ILUSTRASI. Pasar modal. Prospek kinerja reksadana offshore pada kuartal ll 2025 masih cukup prospektif, terutama dorongan faktor dari makroekonomi global.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Prospek kinerja reksadana offshore pada kuartal ll 2025 masih cukup prospektif. Terutama dorongan faktor dari makroekonomi global yang mendukung rotasi modal di luar pasar Amerika Serikat (AS). 

Meski tekanan masih melanda dolar AS sejak awal tahun 2025, tetapi kinerja reksadana offshore memberikan sentimen beragam namun cenderung positif.

Hanif Mantiq, CEO STAR AM mengatakan, capaian ini utamanya disokong oleh produk yang memiliki eksposur di pasar asia pasifik dan kawasan emerging market.

Ditambah dengan adanya keuntungan ganda berupa apresiasi nilai aset lokal dan efek positif dari pelemahan mata uang AS.

Baca Juga: Pelemahan Dolar AS Buka Peluang, Reksadana Offshore Tetap Menarik di Kuartal II-2025

Hal ini terlihat dari data Infovesta Utama pada Jumat (27/6), produk reksadana seperti reksadana BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD Kelas RK1 yang tumbuh 1,57% dalam sebulan dan 10,4% secara ytd.

Sementara Eastspring Syariah Equity Islamic Asia Pacific USD Kelas A yang tumbuh 10,1% dalam sebulan dan 14,86% secara ytd. 

Kinerja STAR Global Sharia Equity USD juga menguat dalam sebulan terakhir dengan pertumbuhan 6,67% out performa dibandingkan benchmark SP BMI Global Sharia Index 4,67%.

“Hal ini dikarenakan STAR Global Sharia Equity USD punya eksposur cukup besar pada saham-saham teknologi AS dan saham-saham pertumbuhan berkapitalisasi besar,” jelas Hanif kepada Kontan.co.id, Senin (30/6). 

Hanif menyoroti, reksadana offshore yang berinvestasi pada saham-saham sektor teknologi AS dengan pertumbuhan kapitalisasi yang besar seperti Nvidia (NVDA.O), Alphabet (GOOGL.O), dan Amazon dalam sebulan terakhir memang menunjukan pembalikan dan penguatan kinerja. 

Baca Juga: Mencermati Prospek Reksadana Ditengah Volatilitas Pasar, Mana yang Potensial?

“Ini didorong oleh kemajuan negosiasi tarif dagang AS dengan negara tetangga, kemajuan RUU pemotongan pajak dan pengeluaran AS yang besar, dengan tanda-tanda bahwa RUU tersebut mungkin tidak akan berhasil dicapai pada 4 Juli 2025 mendatang,” jelas Hanif.

Menurut Hanif, pelemahan dolar AS saat ini belum  secara signifikan mempengaruhi performa pasar saham dan obligasi AS.

Hal ini tercermin dari kinerja month to date S&P500 yang naik 4,42% dan yield US Treasury 10 tahun juga mengalami penurunan dari 4,40% ke 4,28%. 

“Namun demikian, pelemahan ini mungkin akan berdampak positif untuk aset berisiko seperti saham emerging markets, obligasi global, dan komoditas, termasuk emas dan saham saham sektor teknologi, karena pelemahan USD membuat aset ini lebih murah bagi investor luar AS,” ujar Hanif. 

Ke depan, prospek reksadana offshore masih memiliki daya tarik yang didorong oleh potensi pemulihan ekonomi China dan kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang lebih dovish dapat mengurangi tekanan pada mata uang dolar AS.

Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Catat Return Tertinggi Pekan Ini, Berikut 5 Terbaiknya

Meski begitu, Hanif tetap mengimbau untuk tetap waspada dengan volatilitas pasar AS dan Eropa akibat ketegangan geopolitik atau resesi, serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

“Penting untuk tetap lakukan diversifikasi, fokus dengan horizon jangka panjang sambil terus mencermati arah kebijakan suku bunga The Fed dan data ekonomi AS,” tutup Hanif. 

Selanjutnya: Situasi Geopolitik Memanas, Indeks Keyakinan Industri Juni Turun jadi 51,84

Menarik Dibaca: Tren Alat Pembersih Multifungsi Meningkat, Tineco Jaring Pasar Global Wet & Dry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×