Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah volatilitas pasar keuangan, reksadana dipandang bisa menjadi opsi investasi. Risiko yang lebih rendah dan stabilitas menjadi keunggulannya.
Direktur Infovesta Utama Parto Kawito menyebutkan reksadana tetap memiliki risiko. Sebab bagaimanapun ada aturan maksimal berinvestasi di satu pihak sebesar 10% dari dana kelolaan sehingga tetap memiliki risiko fluktuasi.
"Namun reksadana tetap bisa menjadi salah satu aset yang potensi naik dalam jangka panjang," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (9/4).
Walau begitu, dengan ketidakpastian yang tinggi prospek reksadana akan tergantung 'time horizon' masing-masing investor. Menurutnya, untuk jangka pendek-menengah (< 3 tahun) maka reksadana pendapatan tetap dan pasar uang bisa menjadi pilihan.
Sementara jika lebih dari 3 tahun maka reksadana campuran dan saham dinilai lebih unggul. Sebab berangkat dari based harga yang sudah rendah saat ini.
Baca Juga: Tunjukkan Kinerja Beragam di Awal 2025, Begini Prospek Reksadana pada Kuartal ll
Direktur Utama STAR AM Hanif Mantiq sependapat bahwa di tengah volatilitas pasar keuangan domestik dan global, reksadana bisa menjadi opsi instrumen investasi yang menarik dan cenderung lebih aman. Ia menilai investor yang konservatif dapat memilih reksadana pasar uang, sedangkan investor yang lebih moderate dapat memilih reksadana pendapatan tetap sebagai alternatif.
"Sebab investasi yang cenderung lebih minim risiko ketimbang reksadana campuran dan reksadana saham yang lebih berisiko," sebutnya.
CEO Pinnacle Investment Indonesia Guntur Putra menambahkan, reksadana pasar uang menawarkan likuiditas tinggi dan risiko yang sangat rendah.
"Katalis utamanya adalah arah kebijakan moneter, stabilitas nilai tukar, dan inflasi yang tetap terkendali," sambungnya.
Baca Juga: The Fed Beri Sinyal Suku Bunga Dua Kali Dipangkas, Reksadana Siap Ngegas?
Berdasarkan data Infovesta, sepanjang Maret 2025 indeks reksadana saham memiliki kinerja terbaik dengan mencatatkan pertumbuhan 0,76%. Kemudian disusul indeks reksana campuran 0,47% dan reksadana pasar uang sebesar 0,35%, dan reksadana pendapatan tetap yang terkoreksi tipis atau turun 0,04%.
Meski mencatatkan kinerja terbaik, sejak awal tahun reksadana saham memiliki kinerja terburuk dengan penurunan 9,03%, disusul reksadana campuran juga turun 4,03%. Sementara pendapatan tetap justru menjadi jawara dengan kenaikan 1,29% dan pasar uang naik 1,20%.
Meski reksadana saham dan campuran tertekan, para analis melihat ruang perbaikan. Apalagi jika ada katalis positif dari sisi makroekonomi, seperti pelonggaran kebijakan suku bunga global atau stabilisasi pasar domestik pasca penyesuaian tarif. Selain itu, koreksi yang cukup dalam justru membuka potensi rebound teknikal maupun fundamental.
"Ruang pemulihan masih terbuka, mengingat waktu yang relatif masih 8 bulan lagi dan saat sentimen pasar berubah maka bisa sangat cepat dan masif," kata Parto.
Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Catat Kinerja Paling Cemerlang, Ini 5 Terbaiknya
Di luar itu, reksadana offshore dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS) juga dipandang bisa menjadi diversifikasi untuk melindungi nilai portofolio dari pelemahan rupiah. Parto menuturkan investor bisa memilih industri di luar negeri yang belum ada atau belum berkembang di Indonesia, seperti chip komputer, AI, dan bioteknologi.
Berdasarkan data Infovesta, sejumlah reksadana offshore juga mencatatkan kinerja positif sejak awal tahun hingga 27 Maret 2025. Contohnya, Batavia China Impact Sharia Equity USD yang naik 3,98%, Eastspring Syariah Greater China Equity USD Kelas A naik 3,73%, dan Principal Islamic Asia Pacific Equity Syariah USD sebesar 1,86%.
"Reksadana saham offshore masih menarik terutama area Asia Pacific dan Eropa," tuturnya.
Namun perlu diingat bahwa kinerja tersebut belum memperhitungkan kebijakan tarif Trump yang baru berlaku pada awal April ini. Selain itu, tantangan lainnya adalah minimal investasi US$ 10.000 sehingga membatasi investor ritel.
Selanjutnya: 3 Cara Membuat Twibbon Online Pakai Aplikasi Canva, Picsart, dan Twibbonize
Menarik Dibaca: 3 Cara Membuat Twibbon Online Pakai Aplikasi Canva, Picsart, dan Twibbonize
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News