Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
Menurutnya, sektor kesehatan merupakan bidang usaha yang menjanjikan, terutama mengingat banyaknya fasilitas kesehatan yang belum dikelola secara optimal.
"Populasi yang besar, rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk yang masih rendah, serta kesadaran masyarakat yang meningkat menjadi indikator kuat potensi sektor ini," jelas Wijayanto.
Ia juga menyebut bahwa pertumbuhan GDP per kapita dan cakupan BPJS Kesehatan yang luas semakin memperkuat daya tarik sektor rumah sakit bagi investor.
"Masih buruknya kualitas layanan di beberapa rumah sakit merupakan peluang besar bagi institusi kesehatan yang dikelola dengan baik dan profesional. Saya yakin Djarum melihat ini sebagai potensi bisnis jangka panjang," ujarnya.
Baca Juga: Saham Ini Dibeli Grup Djarum dengan Harga Tinggi, Investor Perlu Ikut Beli / Jual?
Masuknya Grup Djarum ke sektor rumah sakit juga mencerminkan tren yang lebih luas, di mana sejumlah konglomerat Indonesia telah menjadikan sektor ini sebagai bagian dari portofolio bisnis mereka.
Beberapa di antaranya adalah Dato Sri Tahir (Grup Mayapada), Mochtar Riady (Grup Lippo), dan Boenjamin Setiawan (Kalbe Group). Grup Mayapada mengelola tujuh rumah sakit di bawah bendera Mayapada Hospital.
Sementara itu, Grup Lippo melalui PT Siloam International Hospitals Tbk mengelola 41 rumah sakit dan 25 klinik. Adapun RS Mitra Keluarga yang dimiliki Kalbe Group telah berkembang menjadi jaringan dengan 26 rumah sakit.
Baca Juga: Grup Djarum Beli Saham Medikaloka Hermina (HEAL)
Langkah Djarum menambah daftar panjang perusahaan besar yang melihat sektor kesehatan sebagai investasi strategis dengan prospek pertumbuhan yang menjanjikan di masa mendatang.
Selanjutnya: Triliuner Lucy Guo dan Filosofi Kerja Ekstrem di Balik Kesuksesan Teknologi
Menarik Dibaca: 4 Faktor Pemicu Orang Mudah Marah dan Emosi, Kenapa Ya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News