kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Capital inflow mengalir deras awal tahun ini, berikut kata analis Semesta Indovest


Rabu, 16 Januari 2019 / 21:58 WIB
Capital inflow mengalir deras awal tahun ini, berikut kata analis Semesta Indovest


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Capital inflow mengalir deras di awal tahun 2019. Investor asing tercatat telah melakukan pembelian bersih all market sebesar Rp 7,89 triliun secara year to date

Adapun saham-saham yang menjadi pilihan asing year to date berdasarkan data RTI perdagangan Rabu (16/1) termasuk 5 besar meliputi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 1,1 triliun, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 988,5 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 817,1 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 720,2 miliar dan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 580,3 miliar.

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan jika dari masuknya asing ini ada beberapa hal yang bisa diperhatikan, seperti timing beli dari sisi valuasi saham-saham yang masih murah.

"Sebelumnya harga sahamnya turun dan sektor seperti konsumer anjlok. Sehingga saat ini asing kembali lagi," kata Aditya, Rabu (16/1).

Jika diperhatikan, adapun saham-saham yang asing beli merupakan saham-saham penghuni LQ 45, market caps besar dan fundamentalnya punya historis dari sektor perbankan, infrastruktur, aneka industri dan konsumer.

Dari sisi fundamental saham perbankan cukup solid dari sisi aset kualitas dan pertumbuhan kredit masih di atas estimasi. Rupiah yang membaik juga akan membantu kinerja operasional perusahaan sektor konsumer, lalu kucuran bantuan sosial dari pemerintah. Terlepas dari sinyal The Fed yang akan menahan suku bunga atau menaikkan dua kali.

Aditya bilang, saat ini posisi asing bukan menjadi acuan mengingat investor institusi domestik juga cukup kuat posisinya setelah sebelumnya asing melakukan net sell yang cukup besar. "Jadi perihal dominasi asing mulai berkurang," pungkasnya.

Menurutnya, asing memiliki investment target sendiri yang mempengaruhi mereka dalam hal berinvestasi. Sehingga ketika mereka keluar, memang memiliki potensi dampak pada indeks akan mengalami koreksi, namun tidak terlalu signifikan.

Untuk investor ritel yang di bawah institusional secara value dan volume dapat mengikuti langkah beli asing pada saham-saham tertentu. Hanya saja perlu kedisiplinan dalam menetapkan risk manajemen dari sisi portofolio terkait target investasi yang ditetapkan.

"Kalau asing keluar, selama sentimen masih tetap positif tidak perlu takut. Justru sebaiknya menambah barang," tutupnya.

Sepanjang awal tahun, adapun komposisi trading value masih didominasi investor domestik dengan proporsi 68% atau setara Rp 66,3 triliun dan asing 32% atau setara 30,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×