kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Capital inflow jadi obat kuat IHSG sesi I, investor perlu waspadai profit taking


Rabu, 16 Januari 2019 / 13:08 WIB
Capital inflow jadi obat kuat IHSG sesi I, investor perlu waspadai profit taking


Reporter: Aldo Fernando | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (16/1). IHSG menguat 12,11 poin atau sebesar 0,19% ke level 6.420,90. Kenaikan harga komoditas dan capital inflow menjadi pendorong IHSG pada sesi I hari ini.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, penguatan IHSG sampai sesi sesi I lebih dipengaruhi oleh capital inflow. "Meskipun terdapat banyaknya sentimen negatif, seperti ketidakpastian Brexit, penurunan harga minyak dunia, serta kembalinya rupiah terkoreksi terhadap dolar AS, namun sepertinya IHSG masih mengalami capital inflow sehingga mampu menopang penguatan IHSG tersebut," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (16/1).

Sementara, analis BCA Sekuritas Achmad Yaki berpendapat, rebound harga komoditas menjadi penguat IHSG sampai penutupan sesi I hari ini."Movers IHSG di sesi I ada di sektor agrikultur, pertambangan dan infrastruktur. Secara historis, ini karena sejak Januari sampai Maret infrastruktur dan sektor properti cenderung bulish," jelasnya.

Achmad Yaki masih melihat potensi penguatan IHSG sampai penutupan perdagangan di sesi II sore nanti. Ia memprediksi IHSG berada di kisaran 6405-6430 pada perdagangan hari ini. "Hanya saja, potensi profit taking masih harus diwaspadai trader dan investor," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×