Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dua pekan rupiah terus catatkan penguatan. Analis memproyeksikan penguatan rupiah masih bisa berlanjut ke pekan depan.
Mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (11/1) rupiah tercatat menguat 0,04% ke Rp 14.048 per dollar AS. Dalam sepekan rupiah tercatat menguat 1,55%.
Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat menguat 0,12% ke Rp 14.076 per dollar AS di hari ini. Sedangkan, sepekan lalu rupiah tercatat menguat 1,91%.
Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmy mengatakan pelemahan dollar di tengah prospek The Fed yang rehat dalam melakukan kebijakan moneter menjadi sentimen utama penguatan rupiah di dua minggu berturut-turut ini.
"Para pejabat The Fed menilai kenaikan suku bunga sudah cukup, kalau naiklagi bisa bahaya, intinya mereka ingin rehat dulu dan semakin jelas arah kebijakan moneter The Fed di rem dulu," kata Nizar, Jumat (11/1).
Tak heran, bila pelaku pasar kini memperkirakan kenaikan suku bunga hanya sekali di tahun ini.
Selain itu, penguatan rupiah juga didukung harapan meredanya perang dagang AS dan China.
Dari internal, rupiah juga disokong oleh capital inflow yang masuk ke pasar keuangan domestik.
Nizar memproyeksikan tren bullish rupiah masih bisa berlanjut hingga sepekan ke depan. Faktor pendukungnya, pertumbuhan ekonomi dan inflasi domestik stabil.
"Untuk minggu depan saya lihat penguatan rupiah masih akan berlanjut meski ada fluktuasi karena terjadi outflow dari hot money, tapi selama fundamental dalam negeri stabil, rupiah masih tren bullish," kata Nizar.
Sepekan ke depan Nizar memproyeksikan rupiah berada di kisaran Rp 13.800 per dollar AS-Rp 14.300 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News