Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai jatuh tempo obligasi korporasi di kuartal III tahun ini mencapai Rp 51,85 triliun. Obligasi korporasi jatuh tempo yang cukup besar ini mencerminkan kebutuhan penerbitan obligasi yang relatif tinggi pula.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, maraknya penerbitan obligasi korporasi ini didorong banyaknya perusahaan yang memanfaatkan momentum suku bunga rendah. Baik untuk refinancing maupun menerbitkan obligasi baru.
“Di sisi lain, tekanan likuiditas domestik yang cukup longgar, serta kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mendukung penurunan suku bunga acuan, akan mendorong minat untuk menerbitkan obligasi,” kata Josua kepada Kontan, Selasa (8/7).
Baca Juga: Jatuh Tempo Rp 96,43 Triliun pada Semester II-2025, Ini Prospek Obligasi Korporasi
Berdasarkan data Pefindo, penerbitan surat utang korporasi hingga semester I-2025 meningkat 48% dibandingkan tahun sebelumnya.
Josua menuturkan, di tengah meraknya penerbitan obligasi ini, investor akan tetap selektif terhadap kualitas emiten dan profil risiko. “Namun secara umum prospek penerbitan obligasi korporasi diperkirakan masih positif di paruh kedua 2025,” imbuhnya.
Pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga menjadi katalis tren ini. Dengan suku bunga rendah, biaya penerbitan obligasi korporasi akan menurun. Maka, yield obligasi korporasi berpotensi bergerak turun secara bertahap hingga akhir tahun.
“Tren yield obligasi pemerintah yang menurun (yield SUN 10 tahun sebesar 6,59% per Juli 2025) akan menjadi referensi penurunan yield obligasi korporasi,” terang Josua.
Dia memproyeksikan, yield obligasi korporasi turun hingga 20 basis poin-50 basis poin sampai akhir tahun.
Bagi investor, meskipun biaya penerbitan turun, daya tariknya akan tetap kuat. Sebab, kata Josua, spread yang ditawarkan relatif terhadap obligasi pemerintah atawa Surat Utang Negara (SUN) akan tetap menarik. Terutama, untuk obligasi dengan peringkat investment grade.
“Dengan demikian, proyeksi kupon obligasi korporasi hingga akhir tahun akan turun moderat, tetapi masih cukup kompetitif bagi investor dengan estimasi penurunan kupon sekitar 25-40 basis poin,” imbuh Josua.
Baca Juga: Biaya Lebih Murah, Korporasi Lebih Pilih Terbitkan Obligasi Ketimbang Kredit Bank
Selanjutnya: Negara-Negara Asia Mendesak AS beri Keringanan Tarif Sebelum Batas Waktu 1 Agustus
Menarik Dibaca: Elementbike Kantongi Lisensi Warner Bros, Siap Rilis Desain Superhero DC Comics
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News