kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah pada Rabu (17/1) Pagi


Rabu, 17 Januari 2024 / 08:37 WIB
Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah pada Rabu (17/1) Pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak variasi (mixed) pada perdagangan Rabu (7/1) pagi. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi (mixed) pada perdagangan Rabu (7/1) pagi, dengan mayoritas indeks melemah. Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 naik 446,61 poin atau 1,25% ke 36.063,53, Hang Seng turun 101,54 poin atau 0,64% ke 15.764,38, Taiex turun 10,35 poin atau 0,06% ke 17.336,82,Kospi turun 34,15 poin atau 1,37% ke 2.463,67, ASX 200 turun 16,79 pon atau 0,23% ke 7.398, Straits Times turun 21,65 poin atau 0,67% ke 3.162,92 dan FTSE Malaysia turun 4,94 poin atau 0,33% ke 1.488,93. 

Mayoritas bursa Asia melemah, mengekor pelemahan Wall Street yang dipicu aksi jual saham dan investor mempertimbangkan ulang ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini.

Mengutip Bloomberg, aksi menimbang ulang ekspektasi penurunan suku bunga The Fed terjadi setelah komentar dari pejabat The Fed Christopher Waller yang menyatakan penurunan suku bunga tahun ini harus tetap berhati-hati, namun mungkin terjadi, jika inflasi bergerak menuju target bank sentral. 

Baca Juga: Bursa Asia Menguat Pada Perdagangan Senin (15/1) Pagi

Menurutnya, ketika waktunya tepat, maka suku bunga harus diturunkan secara metodis dan hati-hati.

"Kami melihat komentarnya yang menekankan tidak perlu terburu-buru sebagai indikasi bahwa dia tidak memperkirakan akan memangkas suku bunga pada Maret," kata Krishna Guha, wakil ketua Evercore ISI seperti dikutip Bloomberg.

"Komentar tersebut konsisten dengan garis dasar kami yaitu pemangkasan pertama pada Mei atau Juni," kata Guha.

Sementara itu, fokus investor mulai beralih pada data ekonomi China yang akan dirilis hari ini, mencakup data PDB kuartal IV 2023, data penjualan ritel dan produksi industri pada Desember 2023.

Perdana Menteri Li Qiang dalam pertemuan puncak Davos di Swiss mengatakan bahwa perekonomian tumbuh pada tingkat yang sama, sekitar 5,2% pada tahun 2023, meleibi target resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×