kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah Pada Jumat (17/11) Pagi


Jumat, 17 November 2023 / 08:31 WIB
Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah Pada Jumat (17/11) Pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak variatif (mixed) dengan mayoritas indeks melemah pada perdagangan Jumat (17/11) pagiREUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variatif (mixed) dengan mayoritas indeks melemah pada perdagangan Jumat (17/11) pagi. Pukul 08.18 WIB, indeks Nikkei 225 naik 54,14 poin atau 0,16% ke 33.476,52, Kospi turun 16,84 poin tau 0,68% ke 2.472,24, ASX 200 turun 20,92 poin atau 0,30% ke 7.037,50, Straits Times turun 15,78 poin atau 0,51% ke 3.116,80 dan FTSE Malaysia turun 4,33 poin atau 0,30% ke 1.460,40.

Mengutip Bloomberg, sebagian besar bursa Asia melemah, menyusul koreksi pada saham-saham di bursa AS, setelah rally beberapa hari sebelumnya yang didorong oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengakhiri kampanye kenaikan suku bunganya.

Chris Larkin dari E Trade Morgan Stanley mengungkapkan, meski masih terlalu dini bagi The Fed untuk menyatakan kemenangan atas perang melawan inflasi, dan penurunan suku bunga masih jauh, namun data yang dirilis baru-baru ini mengurangi kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga tambahan.

Baca Juga: Bursa Asia Melemah pada Kamis (16/11), Investor Cermati Pertemuan AS-China

"Pertanyaannya sekarang adalah apakah data ramah Fed seperti ini akan terus memberikan momentum bullish bagi pasar saham," katanya.

"Penutupan jangka pendek lebih lanjut, seiring dengan investor institusional dan ritel yang kekurangan saham, kemungkinan akan terus mendorong pasar lebih tinggi hingga akhir tahun," kat James Demmert, kepala investasi Main Street Reserch.

Sementara itu, saham-saham China yang terdaftar di bursa AS juga melorot 3,1% pada Kamis, terbebani oleh penurunan saham Grup Alibaba Holding yang turun 9% setelah pembatalan spin off bisnis cloudnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×