kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45938,26   9,90   1.07%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Jatuh Setelah Kenaikan Suku Bunga The Fed


Kamis, 23 Maret 2023 / 08:43 WIB
Bursa Asia Jatuh Setelah Kenaikan Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar Asia-Pasifik jatuh pada hari Kamis (23/3), mengikuti reaksi Wall Street semalam setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Bank sentral AS mempertahankan perkiraan tarif terminalnya di 5,1%, yang berarti bahwa hanya satu kenaikan suku bunga yang diharapkan tahun ini sebelum suku bunga mencapai puncaknya.

Melansir Reuters, di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,86%, dengan saham penambang memimpin kerugian dalam indeks.

Baca Juga: Bursa Australia Tergelincir, The Fed Beri Sinyal Beberapa Kenaikan Suku Bunga Lagi

Di Jepang, Nikkei 225 merosot 0,86% dan Topix turun 1,07%. Kospi Korea Selatan turun 0,67%, dengan Kosdaq turun 0,24%.

Namun, indeks Hang Seng tampaknya akan melawan tren dan dibuka lebih tinggi, dengan kontrak berjangka Hang Seng di 19.762 dibandingkan penutupan terakhir indeks di 19.591,43.

Semalam di AS, ketiga indeks utama Wall Street membukukan kerugian. Dow Jones Industrial Average anjlok lebih dari 500 poin, atau 1,63, S&P 500 mengalami penurunan lebih besar sebesar 1,65%, dan Nasdaq Composite turun 1,6%.

Sementara itu, Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan pada Rabu (22/3) bahwa FDIC tidak mempertimbangkan untuk memberikan "asuransi menyeluruh" untuk simpanan perbankan, menurut Reuters. Yellen membuat pernyataan tersebut pada sidang subkomite alokasi Senat AS.

Baca Juga: Wall Street Turun Tajam, Dow Kehilangan Lebih dari 500 Poin

Yellen mengatakan, pemerintah tidak mempertimbangkan untuk memperluas jaminan deposito bank di luar batas saat ini sebesar US$250.000, menurut laporan Reuters. Beberapa investor berharap ekspansi seperti itu akan membantu mencegah krisis menyebar lebih jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×