Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dalam tren melemah karena pasar mengunci beberapa keuntungan menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve. Di sisi lain, kehati-hatian atas potensi krisis perbankan membuat permintaan safe haven tetap kuat.
Direktur PT Laba Forexindo berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, harga emas reli tajam selama seminggu terakhir karena kekhawatiran yang berkembang dari keruntuhan perbankan Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang mendorong aliran deras ke aset safe haven tradisional. Sementara taruhan bahwa Fed untuk terus menaikkan suku bunga telah merusak dolar.
Harga emas terpantau melewati level US$ 2.000 per troi ons untuk pertama kalinya dalam setahun pada hari Senin (20/3), meski hanya sebentar. Hal itu karena kehati-hatian juga muncul menjelang pertemuan penting Fed pada hari ini, Rabu (22/3).
Baca Juga: Harga Emas Naik Pada Perdagangan Rabu (22/3) Pagi
Menurut Ibrahim, penguatan emas hanya bersifat sementara karena kebangkrutan bank di AS dan di Eropa, serta fund-fund besar sudah mendapatkan keuntungan yang diinginkan yaitu harga US$ 2.000 per ons troi. Setelahnya, emas siap jatuh menuju US$ 1.850 dalam waktu singkat.
Fokus minggu ini terutama pada hasil pertemuan dua hari Fed pada hari Rabu, dimana bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), angka yang lebih kecil dari ekspektasi kenaikan 50 bps sebelumnya.
Krisis bank yang berkembang membuat pasar sebagian besar menilai kembali ekspektasi mereka apakah bank sentral akan memperketat kebijakan lebih lanjut, mengingat kenaikan suku bunga yang tajam memberikan banyak tekanan pada sistem perbankan.
Sebagian kecil pedagang memperkirakan Fed akan mempertahankan suku bunga pada Federal Open Market Committee (FOMC) hari ini.
“Emas dan logam mulia lainnya mendapat keuntungan dari Fed yang kurang hawkish, mengingat kenaikan suku bunga mendorong biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil,” ucap Ibrahim dalam risetnya, Selasa (21/3).
Baca Juga: Ketidakpastian Global Diprediksi Kerek Harga Emas Lebih Tinggi
Ibrahim menambahkan, ketidakpastian atas The Fed juga membebani dolar selama seminggu terakhir yang semakin menguntungkan harga logam. Sementara, Fed meluncurkan langkah-langkah likuiditas darurat untuk sektor perbankan yang melemahkan beberapa pengetatan moneternya selama setahun terakhir.
Tetapi mengingat inflasi AS masih cenderung jauh di atas kisaran target Fed, masih ada kemungkinan bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Ibrahim memperkirakan, emas dunia akan diperdagangkan melemah pada rentang US$ 1,922.10 per troi ons – US$ 1,978.10 per troi ons di perdagangan hari ini, Rabu (22/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News